Milenianews.com – Buku Berani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga jadi salah satu buku pengembangan diri yang banyak banget dibicarakan belakangan ini. Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, buku ini ngajak kita buat ngerti arti kebahagiaan yang sebenarnya, yaitu keberanian buat hidup tanpa harus disukai semua orang.
Yang bikin menarik, buku ini disusun dalam bentuk percakapan antara seorang filsuf dan seorang anak muda yang lagi nyari makna hidup. Lewat obrolan mereka, kita diajak sadar bahwa masa lalu bukan hal yang menentukan siapa diri kita sekarang. Seperti kata salah satu kutipannya yang nempel banget, “Hidupmu ditentukan oleh makna yang kamu berikan pada masa lalu, bukan oleh masa lalu itu sendiri.”
Baca juga: Dunia Ketidakadilan dan Ketidaksetaraan
Inti dari buku ini simpel tapi dalam setiap orang bebas milih jalan hidupnya sendiri. Di salah satu bagian, ada kalimat yang cukup “nendang”: “Kebahagiaan adalah keberanian untuk menjadi diri sendiri tanpa takut tidak disukai.” Pesan ini seolah bilang, kalau mau hidup bahagia, ya berhenti mikirin pendapat semua orang.
Fokus sama tugas sendiri, bukan urusan orang lain
Nggak cuma ngomongin soal bahagia, buku ini juga ngajarin tentang batas tanggung jawab pribadi. Ada konsep keren yang disebut “memisahkan tugas”. Intinya, “Selesaikan tugasmu, dan biarkan orang lain menyelesaikan tugas mereka. Jangan memikul beban yang bukan tanggung jawabmu.” Maknanya? Banyak masalah kita datang karena terlalu sibuk mikirin hal-hal di luar kendali kita sendiri.
Selain itu, buku ini juga nyentuh hal yang super relevan buat kehidupan sehari-hari: hubungan antar manusia. Salah satu kalimat yang sering dikutip berbunyi, “Semua masalah manusia pada dasarnya adalah masalah hubungan antar manusia.” Jadi, kalau mau hidup lebih tenang, perbaiki dulu cara kita berinteraksi dan belajar memahami orang lain tanpa drama berlebihan.
Kebebasan datang saat berhenti cari pengakuan
Kutipan lain yang nggak kalah keren bilang, “Kebebasan sejati adalah ketika kamu tidak lagi hidup di bawah penilaian orang lain.” Artinya, kebebasan itu bukan soal bisa ngelakuin apa aja yang kita mau, tapi soal berhenti hidup demi validasi orang lain.
Baca juga: Mengubah Luka Menjadi Cahaya
Di akhir, buku ini ngajak kita buat ngeliat makna hidup dari sisi kontribusi, bukan pengakuan. Ada satu bagian yang bilang, “Kebahagiaan ditemukan saat kita merasa berguna bagi orang lain, bukan ketika kita diakui.” Jadi, bahagia itu datang dari rasa berarti, bukan dari jumlah “likes” atau pujian yang kita terima.
Dengan gaya bahasa yang ringan dan dialog yang ngalir, Berani Tidak Disukai sukses ngajak pembacanya buat mikir ulang tentang cara mereka memandang diri sendiri dan kehidupan. Buku ini ngasih reminder penting: kebebasan sejati datang ketika kita berani hidup sesuai nilai dan keyakinan kita sendiri, tanpa takut dicap atau nggak disukai.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













