Milenianews.com, Bogor— Prestasi membanggakan kembali diraih oleh dunia pendidikan Kota Bogor. Dewi Yosina Batuwael, guru Bahasa Inggris di SMP BPK PENABUR Bogor, berhasil meraih Anugerah Parasamya Aksara Nugraha kategori Parasamya Suratma Nugraha.
Penghargaan bergengsi ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada para pegiat literasi yang telah berkontribusi aktif dalam menggerakkan dan memajukan kegiatan literasi di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Pagelaran Parasamya Aksara Nugraha VI Tahun 2025 ini mencakup tiga kategori penghargaan, yaitu Parasamya Susastra Nugraha (penulis buku tunggal), Parasamya Suratma Nugraha (pegiat literasi), dan Parasamya Praja Nugraha (pelajar pegiat literasi).
Total peserta yang mengikuti ajang bergengsi ini mencapai 237 orang, terdiri dari 67 penerima penghargaan Susastra Nugraha, 140 penerima Suratma Nugraha, dan 30 penerima Praja Nugraha.
Ketua penyelenggara kegiatan, Erni Wardhani, M.Pd, menjelaskan bahwa peserta ajang ini berasal dari 10 provinsi di seluruh Indonesia. Sebagian besar penerima penghargaan berasal dari Jawa Barat, sementara sebagian lainnya datang dari Jakarta, Banten, Yogyakarta, Malang, Banyuwangi, Bali, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, dan Aceh.
Acara penyerahan penghargaan dilaksanakan di Hotel Travello, Bandung, pada Minggu, 26 Oktober 2025, dan diselenggarakan oleh KPPJB Pusat (Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat) yang diketuai oleh Bapak Prawiro Sudirjo.
Penghargaan ini tidak hanya diberikan kepada guru, tetapi juga kepada kepala sekolah, pengawas pendidikan, pemilik yayasan, serta tokoh pendidikan dan penggerak literasi lainnya yang telah memberikan kontribusi nyata dalam menumbuhkan budaya literasi di Indonesia.

Dewi Yosina menjadi salah satu dari delapan penerima penghargaan asal Kota Bogor. Ia dikenal konsisten menginisiasi berbagai kegiatan literasi di SMP BPK PENABUR Bogor dan aktif membimbing siswa untuk menulis, membaca, dan berkarya melalui antologi puisi, cerita pendek, podcast edukatif, serta proyek buku kolaboratif.
“Saya berharap penghargaan ini menjadi pemacu semangat untuk terus berkarya dan memberi dampak positif bagi dunia literasi, khususnya di lingkungan sekolah dan masyarakat,” ujarnya penuh rasa syukur.
Bagi Dewi, menulis adalah panggilan jiwa untuk “mencetak kata menjadi karya.” Ia bertekad untuk terus menumbuhkan semangat literasi di kalangan generasi muda melalui karya-karya bermakna dan inspiratif.







