News  

Gawat! Warga DKI Jakarta Cemas Terhadap Partikel Mikroplastik Berbahaya di Dalam Air Hujan

Milenianews.com, Jakarta – Belakangan ini, temuan partikel mikroplastik berbahaya di air hujan mengagetkan warga DKI Jakarta. Badan Riset dan Inovasi (BRIN) mengungkapkan bahwa air hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, menandakan polusi plastik kini juga mencemari atmosfer.

“Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka,” kata peneliti BRIN, dikutip dari laman BRIN.

Baca juga: Penelitian Menunjukan Adanya Mikroplastik pada Jaringan Testis Manusia

Kok bisa Mikroplastik masuk di dalam air hujan?

Siapa sangka, hujan yang selama ini kita anggap membersihkan udara justru membawa partikel kecil yang berbahaya. Peneliti menemukan bahwa butiran plastik berukuran sangat halus kini ikut turun bersama air hujan dan mencemari lingkungan tanpa disadari.

Mikroplastik terbawa ke atmosfer  melalui berbagai cara.

  1. Terbawa angin: Potongan mikroplastik yang sangat ringan bisa naik ke udara bersama debu dan partikel polusi, Aktivitas seperti lalu lintas padat, pembakaran sampah plastik, atau proses industri melepaskan partikel ke udara.
  2. Tersuspensi di atmosfer: Mikroplastik bisa melayang di udara dalam waktu lama dan berpindah jauh antar wilayah, bahkan antar negara.
  3. Turun bersama hujan: Saat awan terbentuk, uap air mengembun di sekitar partikel di udara, Akibatnya, ketika hujan turun, mikroplastik ikut terbawa ke permukaan bumi dan masuk ke air hujan.

Respon warga DKI Jakarta terhadap bahaya mikroplastik

Hujan yang biasanya membawa kesejukan kini mulai menimbulkan rasa cemas bagi sebagian warga Jakarta. Di tengah meningkatnya polusi udara, serpihan plastik halus yang bisa berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

“Saya baru tahu soal ini kemaren ini di postingan instagram mas, ternyata air hujan yang kita anggep bersih ternyata justru berbahaya ya,” ujar Kiah (28), Warga Jagakarsa.

“Apalagi saya sangat takut kalau anak-anak kita terkena zat itu soalnya anak kecil sering kali mandi hujan kan,” lanjutnya.

Baca juga: Yuk Kurangi Sampah Plastik dengan 5 Langkah Mudah Ini!

Sementara itu, Bayu (24), warga Jagakarsa, juga mengatakan bahwa dia sering menggunakan air hujan untuk mencuci sepeda, “Saya aja sering cuci motor  pakai air hujan, tau ada hal kayak begitu mulai sekarang saya gak lagi pakai air hujan,” ujarnya.

DLH DKI berencana meluncurkan kampanye publik bertajuk “Jakarta Tanpa Plastik di Langit dan Bumi” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dampak mikroplastik.

Kampanye ini mendorong semua warga agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah rumah tangga, dan tidak membakar limbah sembarangan.

Kini, setiap tetes hujan di Jakarta tak hanya membawa kesejukan, tetapi juga peringatan akan polusi plastik yang turun kembali ke bumi.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *