Budaya  

Dari Keio University hingga Tokyo City University, Karya dan Gagasan Helvy Tiana Rosa Membuka Ruang Dialog Budaya Indonesia–Jepang

Sastrawan terkemuka Indonesia sekaligus dosen Program Studi Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Helvy Tiana Rosa, diundang ke Jepang untuk menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan literasi dan budaya, 11-17 Oktober 2025. (Foto: Istimewa)

Milenianews.com, Tokyo— Sastrawan terkemuka Indonesia sekaligus dosen Program Studi Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Helvy Tiana Rosa, diundang ke Jepang untuk menjadi pembicara dalam berbagai kegiatan literasi dan budaya. Selama hampir satu pekan, 11-17 Oktober 2025, Helvy tampil di sejumlah kampus dan komunitas ternama, membawakan workshop menulis, diskusi sastra, dan pemutaran film yang mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas.

Kehadiran Helvy di Jepang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Lingkar Pena (FLP) Jepang, bekerja sama dengan Himpunan Sastra Budaya Islam (HSBI), Kemuslimahan Indonesia Jepang (KMIJ), dan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang. “Kami sangat bangga dapat menghadirkan Ibu Helvy di Jepang. Beliau memberi inspirasi besar bagi masyarakat Indonesia di sini, dan sekaligus memperkenalkan wajah sastra Indonesia yang berkarakter dan bermakna,” ujar Mursyida, ketua FLP Jepang sekaligus ketua Pena Festival.

Sastra dan Film Indonesia di Panggung Akademik Jepang

Di Keio University, diskusi bertema “Indonesia dalam Buku dan Film” berlangsung hangat. Acara dipandu oleh Associate Professor Yo Nonaka, dihadiri mahasiswa dan pengajar yang antusias membahas karya-karya Helvy. “Bu Helvy memberi citra positif tentang Indonesia dan Islam di mata kami,” ungkap Tasuku, salah satu mahasiswa Keio. “Kami jadi lebih mengerti dan terinspirasi mengenai banyak hal,” tuturnya.

Baca Juga : 40 Tahun Berkarya Dalam Sastra, Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia Konsisten Perjuangkan Palestina

Sementara itu, di Tokyo City University, bekerja sama dengan Urban Culture Laboratory, diadakan pemutaran film Jomblo Fi Sabilillah, sebuah komedi romantis tentang anak muda yang mencari pasangan hidup tanpa pacaran. Film ini disutradarai oleh Jastis Arimba, dan ditulis serta diproduseri oleh Helvy Tiana Rosa bersama Asma Nadia di bawah bendera Warna Pictures.

“Filmnya lucu dan menarik, tapi juga punya filosofi mendalam,” kata Aiko, salah satu mahasiswa Jepang. Banyak penonton mengapresiasi karena film ini sudah dilengkapi takarir bahasa Jepang. Hadir sebagai moderator Associate Professor Riela Provi Drianda, acara ini diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat Jepang yang sedang belajar Bahasa Indonesia.

Hayya 3: Gaza dan Lelang untuk Kemanusiaan

Di Al Sanad School dan Masjid Indonesia Tokyo, film Hayya 3: Gaza diputar untuk umum. Pemutaran dilanjutkan dengan diskusi dan lelang amal yang dipimpin langsung oleh Asma Nadia, di mana seluruh hasilnya disumbangkan untuk Palestina melalui NGO mitra Warna Pictures.

Baca Juga : Film Gaza (Hayya 3): Upaya Melawan Genosida dari Bioskop

Acara ini juga dihadiri Yuruke Furusawa, aktivis kemanusiaan Jepang yang dikenal luas karena keberaniannya melakukan aksi damai seorang diri di berbagai kota di Jepang sebagai bentuk solidaritas untuk Gaza. Kehadirannya memberi warna emosional tersendiri bagi penonton.

Sastra Sebagai Jembatan Budaya

Menurut Helvy, rangkaian kunjungan ke Jepang ini juga merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM)—salah satu pilar dalam Tridharma Perguruan Tinggi.

“Saya dan rekan-rekan di Prodi Sastra Indonesia dan Sastra Jepang UNJ sedang mengupayakan agar karya sastra dan film Indonesia dengan teks Jepang bisa hadir di berbagai ruang publik Jepang. Harapannya, masyarakat di sini semakin memahami keindahan dan nilai-nilai budaya Indonesia,” ujar Helvy.

Baca Juga : Prodi Sastra Indonesia UNJ Laksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Skala Internasional di Jepang

Dengan kehadiran Helvy di berbagai ruang akademik dan komunitas, sastra Indonesia kembali menegaskan dirinya sebagai jembatan kemanusiaan lintas bangsa—bukan hanya dibaca, tetapi juga dirasakan, dipertontonkan, dan dihidupi bersama.

Tentang Helvy Tiana Rosa

Helvy Tiana Rosa dikenal sebagai sastrawan produktif Indonesia dengan lebih dari 80 buku yang telah diterbitkan, sebagian di antaranya diterjemahkan ke berbagai bahasa. Ia juga produser film, pendiri Forum Lingkar Pena (FLP), dan penggerak literasi lintas negara. Karya-karyanya banyak mengangkat tema kemanusiaan, keadilan, dan perempuan, menjadikannya salah satu tokoh penting sastra Indonesia kontemporer yang aktif membangun diplomasi budaya melalui kata dan karya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *