Milenianews.com – Tata Surya kita ternyata belum habis menyimpan misteri. Baru-baru ini, sekelompok astronom menemukan indikasi adanya planet baru yang disebut Planet Y. Melansir dari LiveScience, planet ini disebut-sebut sebagai kandidat yang lebih kecil dan lebih dekat dibandingkan prediksi sebelumnya soal “Planet X” atau “Planet Kesembilan”.
Baca juga: 9 Fenomena Astronomi di Oktober 2025 yang Wajib Kamu Tonton
Temuan ini langsung bikin heboh dunia astronomi, karena kalau benar ada, itu artinya tata surya kita masih punya “tetangga” yang belum pernah terlihat sebelumnya. Penelitian ini bermula dari hasil analisis orbit 50 objek di Sabuk Kuiper (Kuiper Belt Objects / KBOs) — wilayah yang penuh dengan bongkahan es dan batu di pinggiran Tata Surya. Para astronom menemukan bahwa orbit benda-benda ini punya kemiringan sekitar 15 derajat dari bidang orbit utama planet-planet.
Nah, dari anomali ini, muncul dugaan kalau ada sesuatu yang cukup besar di luar sana yang “menarik” orbit-orbit itu. Menurut model mereka, satu planet dengan massa seukuran Bumi bisa jadi penyebabnya. Dari sinilah ide tentang Planet Y muncul.
Lebih dekat, lebih kecil, dan mungkin berbatu
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Amir Siraj dari Princeton University menjelaskan bahwa Planet Y kemungkinan berada 100 hingga 200 kali jarak Bumi ke Matahari (100–200 AU). Itu jauh lebih dekat dibandingkan klaim untuk “Planet X”, yang sering disebut berada di atas 300 AU.
Menariknya, Planet Y diperkirakan lebih kecil dan berbatu, bukan raksasa gas seperti Jupiter atau Neptunus. Massa yang lebih ringan dianggap pas untuk menjelaskan gangguan orbit yang diamati tanpa membuat sistem Tata Surya jadi tidak stabil.
Meski terdengar meyakinkan, para ilmuwan menegaskan bahwa ini belum termasuk penemuan langsung. Planet Y masih berstatus hipotesis alias dugaan yang didukung oleh perhitungan matematis, bukan pengamatan nyata.
Namun, tak semua astronom sepakat. Ada yang skeptis karena sampel objek Sabuk Kuiper yang dianalisis masih terlalu sedikit, sehingga kesimpulan ini bisa saja terlalu cepat. Ada juga yang berpendapat bahwa penyimpangan orbit tadi mungkin disebabkan efek gravitasi gabungan dari banyak benda kecil, atau bahkan bias pengamatan dari teleskop.
Menanti bukti dari Chile
Untuk membuktikan keberadaan Planet Y, para ilmuwan berharap pada Observatorium Vera Rubin di Chile, yang akan melakukan survei langit berskala besar dalam beberapa tahun ke depan. Observatorium ini punya kemampuan mendeteksi objek sangat redup di jarak yang sangat jauh.
Kalau Planet Y memang ada, fasilitas ini kemungkinan besar bakal jadi yang pertama menemukannya. Tapi kalau setelah bertahun-tahun pengamatan tak ada tanda-tanda apa pun, mungkin hipotesis ini harus direvisi ulang.
Baca juga: Penemuan Terbaru! Astronom Menemukan Tiga Planet Redup!
Bagi dunia sains, Planet Y bukan sekadar tambahan daftar planet baru, tapi bagian penting untuk memahami bagaimana Tata Surya terbentuk dan berevolusi.
Apakah Planet Y benar-benar ada, atau hanya efek dari banyak benda kecil yang bekerja bersama? Jawabannya mungkin akan muncul dalam waktu dekat, ketika teleskop masa depan mulai mengintip lebih jauh ke sudut-sudut gelap Tata Surya. Yang jelas, misteri ini bikin kita sadar satu hal: langit malam masih menyimpan banyak rahasia yang belum terpecahkan.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.