Milenianews.com – Afrika Selatan baru aja kena sanksi FIFA yang bikin napas penggemar Bafana Bafana jadi tersengal. Penyebabnya? Menurunkan pemain yang seharusnya nggak bisa main, Teboho Mokoena, saat lawan Lesotho di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 21 Maret 2025 di Stadion Peter Mokaba. Awalnya sih mereka menang 2-0 lewat gol Relebohile Mofokeng dan Jayden Adams, tapi sayangnya kemenangan itu sekarang hilang sekejap mata.
Baca juga: PSM Makassar Mendapat Sanksi Berat dari FIFA
FIFA jelas-jelas bilang, Mokoena seharusnya diskors karena akumulasi kartu kuning. “Federasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) menurunkan gelandang Teboho Mokoena yang seharusnya tidak berhak bermain. Tindakan ini melanggar Pasal 19 Kode Disiplin FIFA (FDC) dan Pasal 14 Regulasi Kompetisi Pendahuluan Piala Dunia 2026,” tulis FIFA di laman resmi mereka.

Lesotho diberi kemenangan 3-0, SAFA kena denda
Akibatnya? Kemenangan dibatalkan, Lesotho diganjar kemenangan 3-0, dan Afrika Selatan dikurangi tiga poin. SAFA juga kena denda sekitar Rp180 juta, sementara Mokoena cuma dapat peringatan resmi. Semua keputusan ini berlaku efektif sejak diumumkan dan memang dibuat buat jaga integritas kompetisi internasional.
SAFA dikasih waktu 10 hari buat banding, tapi untuk sementara, posisi Afrika Selatan di Grup C turun ke urutan kedua, kalah dari Benin yang kini memimpin klasemen berdasarkan selisih gol. Tinggal ada dua laga lagi melawan Zimbabwe dan Rwanda, jadi peluang mereka lolos otomatis makin tipis.
Baca juga: FIFA Larang Penggunaan Ban Lengan One Love Pada Piala Dunia Qatar 2022
Menteri Olahraga Afrika Selatan, Gayton McKenzie, jelas nggak senang sama situasi ini dan berjanji bakal investigasi tuntas soal “ketidakmampuan” yang bikin sanksi ini terjadi. Kasus ini jadi pengingat keras buat semua federasi: aturan itu bukan cuma formalitas, salah sedikit aja bisa bikin mimpi ke Piala Dunia pupus.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.













