Milenianews.com, Jakarta—Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan buku Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia di ajang International Indonesia Book Fair (IIBF) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Ahad (28/9/2025).
Acara peluncuran buku “Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia” (EBII) itu dilakukan oleh Sekjen MUI Pusat Buya Amirsyah Tambunan, Wakil Sekjen MUI Pusat Buya Pasni, Ketua LSBPI MUI Habiburrahman El-Shirazy MA, Dr. Saiful Bahri Lc, MA (Plt Ketua LSBPI MUI), Dr. M. Irfan Hidayatullah M.Hum (Dosen, Pengurus LSBPI MUI), Prof. Dr. Endang Soetari (Ketua Lembaga Pentashihan Buku dan Konten Keislaman-MUI) dan dihadiri oleh Tim Penulis EBII maupun jajaran pengurus LSBPI MUI lainnya.
Buku Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia dikerjakan oleh Tim Penyusun dari LSBPI MUI. Mereka adalah: Dr. Aguk Irawan, Dr. Saiful Bahri, Habiburrahman El-Shirazy MA., Dr. Tiar Anwar Bachtiar, Dr. Ahmad Mujib, dan Hadi Nur Ramadhan. Buku ini diterbitkan oleh Terra Pustaka.
“Buku Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia menuliskan tradisi kecil yang banyak terlewatkan; mengangkat budaya yang tumbuh dan berkembang di 480 dari 519 kabupaten/kota yang ada di Indonesia; menjelaskan tema yang variatif, mulai dari yang bersifat ritual, fashion, kuliner, hingga bangunan luas tentang kekayaan Islam di Indonesia,” kata Ketua LSBPI MUI, Habiburrahman El-Shirazy.
“Buku ini merangkai informasi tentang budaya Islam di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah. Namun, bukan merupakan kumpulan fatwa tentang budaya Indonesia. Untuk menilai tentang budaya tertentu terkait dengan fatwa, maka menjadi ranah Komisi Fatwa MUI,” lanjutnya.

“Penulisan dan penerbitan buku Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia merupakan salah satu Program Kerja Pengurus LSBPI MUI masa Khidmah 2020-2025,” kata Kang Abik, panggilan akrab Habiburrahman El-Shirazy.
Ia menyebutkan, proses penulisan buku Ensiklopedia Budaya Islam Indonesia memakan waktu kurang lebih lima tahun. “Dimulai dari sejak penunjukan tim kecil dan melakukan FGD atau kajian serta safari budaya, hingga melaksanakan Multaqa Seniman dan Budayawan serta Kongres Budaya Umat Islam Indonesia, dan diakhiri dengan konsinyering dan finishing pada tahun 2025,” tuturnya.
Amirsyah Tambunan, sekjen MUI menyebutkan bahwa budaya Islam Indonesia merupakan bukti nyata peran umat Islam dalam ranah kebangsaan, sekaligus menjukkan moderasi dalam kehidupan bernegara umat Islam yang menjalankan syariatnya.

Saiful Bahri, mewakili tim penulis menjelaskan secara ringkas proses yang dilakukan oleh tim penyusun dalam menerbitkan buku ensiklopedia dan termasuk melakukan revisi berdasarkan masukan pembaca ahli dan catatan dari tim pentashih yang diketuai oleh Prof. Endang Soetari.
Akademisi dari Unpad Muhammad Irfan yang juga merupakan anggota LSBPI memberikan apresiasi dengan menyebutkan salah satu budaya yang dikutip berasal dari Sumedang merupakan penelitian serius yang pernah dilakukan di kampusnya.
Saiful berharap, semoga karya ensiklopedia ini menjadi salah satu teropong besar sekaligus sebagai pustaka khazanah kebudayaan Indonesia yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja, bagi para ustadz, dai maupun akademisi, para pelajar, tokoh masyarakat, para pemangku kebijakan di berbagai level juga bagi masyarakat dan khususnya para pembelajar dan pembaca yang hendak mendapatkan informasi tentang kekayaan budaya Indonesia.