Mata Akademisi, Milenianews.com – Inklusi keuangan jadi salah satu aspek penting buat dorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan adanya inklusi keuangan, masyarakat dari berbagai lapisan bisa akses produk dan layanan finansial sesuai kebutuhan mereka—ujung-ujungnya bikin kesejahteraan ekonomi makin kuat.
Masalahnya, sampai sekarang masih ada gap akses layanan keuangan, terutama di kalangan yang terhambat faktor agama, sosial, atau geografis. Di sinilah fintech syariah muncul sebagai solusi inovatif buat bikin inklusi keuangan lebih luas dan merata.
Baca juga: Bukan Sekadar Sistem, Ekonomi Syariah Berperan Meningkatkan Kesejahteraan Umat
Sini, kenalan dulu sama fintech syariah!
Fintech syariah basically adalah gabungan antara teknologi keuangan dan prinsip ekonomi Islam. Prinsip utamanya meliputi larangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian berlebihan), dan maisir (judi/spekulasi). Fokusnya ke keadilan, transparansi, dan manfaat sosial.
Layanan fintech syariah mencakup banyak hal: pembayaran, pembiayaan, investasi, sampai asuransi—semuanya halal dan sesuai nilai Islam.
Potensi fintech syariah dalam mendorong inklusi keuangan
1. Akses yang Lebih Luas dan Mudah
Keunggulan utama fintech syariah adalah akses digital. Cukup pakai smartphone, orang-orang di daerah yang jauh dari bank konvensional bisa langsung pakai layanan keuangan. Jadi hambatan geografis atau infrastruktur bukan lagi alasan.
2. Layanan Sesuai Nilai Syariah
Banyak Muslim selama ini ragu pakai layanan keuangan konvensional karena takut nggak sesuai syariah. Fintech syariah jadi jawaban, bikin mereka lebih nyaman dan tertarik gabung ke sistem ekonomi formal.
3. Produk Keuangan yang Inklusif dan Variatif
Bukan cuma layanan perbankan basic, fintech syariah juga punya opsi lain: pembiayaan mikro, crowdfunding syariah, investasi emas digital, sampai takaful (asuransi syariah). Cocok banget buat pelaku UMKM atau individu yang butuh modal transparan dan gampang diakses.
4. Dorong Pertumbuhan UMKM Syariah
UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Dengan fintech syariah, UMKM bisa dapat pembiayaan lebih cepat tanpa ribet kayak di bank konvensional. Dampaknya? Produktivitas naik, kapasitas berkembang, ekonomi lokal ikut terdongkrak.
5. Meningkatkan Literasi dan Kesadaran Finansial
Banyak platform fintech syariah juga nyediain edukasi soal literasi finansial berbasis syariah. Efeknya, masyarakat jadi makin paham cara ngatur uang sesuai nilai Islam, sekaligus bisa ambil keputusan finansial yang lebih bijak.
Tetap nggak lepas dari tantangan
Walau potensinya besar, tetap ada PR yang harus diberesin:
1. Regulasi & Pengawasan
Perlu aturan yang nyambung antara prinsip syariah dan regulasi pemerintah. Pengawasan juga penting biar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
2. Literasi Digital & Finansial
Masih banyak orang yang belum paham cara pakai teknologi digital atau produk keuangan syariah. Edukasi jadi kunci biar pemanfaatan fintech syariah bisa maksimal.
3. Infrastruktur Teknologi
Internet belum merata, perangkat digital juga belum semua orang punya. Butuh dukungan berbagai pihak supaya akses makin inklusif.
Fintech syariah punya peran strategis dalam mendorong inklusi keuangan. Layanan yang sesuai syariah, mudah diakses, dan variatif bisa jadi jawaban buat masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan formal.
Baca juga: Dalam Kehidupan Sehari-hari Prinsip Ekonomi Syariah Harus Jadi Praktik Nyata
Dengan inovasi teknologi plus edukasi berkelanjutan, fintech syariah nggak cuma memperkuat ekonomi Islam, tapi juga ngasih kontribusi nyata buat pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkeadilan.
Tapi, biar bisa optimal, dukungan dari pemerintah, industri, dan masyarakat tetap krusial. Harapannya, masa depan keuangan jadi lebih adil, merata, dan relevan buat semua orang.
Penulis: Annisa Reka Putri, Mahasiswa IAI SEBI
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.