Milenianews.com, Jakarta– Indonesia dinilai mempunyai potensi yang sangat besar dalam bidang Blue Economy (Ekonomi Biru). “Jika potensi Blue Economy didayagunakan dan dikelola berbasis inovasi IPTEKS dan manajemen profesional, maka sektor-sektor ekonomi kelautan diyakini akan mampu berkontribusi secara signifikan dalam mengatasi segenap permasalahan bangsa, dan mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim,” kata Ketua Dewan Pakar ASPEKSINDO, Asosiasi Pemerintah Daerah Pesisir dan Kepulauan se-Indonesia, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri M.S.
Ia mengemukakan hal tersebut pada upacara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) III ASPEKSINDO, di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/8/2025). Munas itu tersebut dijadwalkan berlangsung sampai hari Kamis (14/8/2025.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Rokhmin yang juga Anggota Komisi IV DPR RI menegaskan beberapa hal yang penting dilakukan terkait peningkatan peran ASPEKSINDO:
- Menawarkan Konsep Pembangunan Wilayah Kabupaten/Kota (Roadmap, Blueprint, dan RPJMD), dengan fokus BLUE ECONOMY, yang mampu memajukan dan mensejahterakan.
- Mendatangkan dana Pembangunan APBN dari berbagai Kementerian/Lembaga Nasional.
- Mendatangkan investasi dan bisnis, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang bonafide dan baik.
- Membantu pengembangan networking dan kolaborasi.
- Membantu pengembangan kapasitas dan kualitas SDM daerah (capacity building).
Sebelumnya, Prof. Rokhmin juga mengemukakan perspektif ekonomi terkait 2 peryaratan bagi suatu wilayah menjadi maju, Sejahtera, dan mandiri/berdaulat:
- Memiliki produktivitas dan daya saing yang tinggi.
- Mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (rata-rata > 7% per tahun), berkualitas (menyerap banyak tenaga kerja), inklusif (mensejahterakan seluruh rakyat secara adil), ramah lingkungan, dan berkelanjutan (sustainable).