Milenianews.com, Jakarta – PT Indokripto Koin Semesta Tbk resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten COIN, menandai momen bersejarah sebagai perusahaan induk bursa kripto pertama yang melantai di pasar modal Indonesia.
Baca juga: Darya-Varia Bagikan Dividen Rp100 per Saham, Bukti Komitmen pada Pemegang Saham
Saham COIN mengalami lonjakan signifikan sebesar 35% pada hari pertama perdagangan, menyentuh batas auto rejection atas (ARA) dari harga penawaran Rp100 menjadi Rp135. Pencatatan ini merupakan tonggak penting bagi industri aset digital di Indonesia, karena untuk pertama kalinya ekosistem kripto masuk ke dalam ranah pasar modal resmi.
PT Indokripto Koin Semesta Tbk merupakan induk dari dua entitas utama dalam industri kripto nasional, yakni CFX (crypto exchange) dan ICC (crypto custodian). Salah satu tokoh sentral dalam pengembangan perusahaan ini adalah Andrew Hidayat, yang menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat menjadi pusat industri kripto di kawasan Asia Tenggara.
Pencatatan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. COIN menjadi emiten baru yang menyasar sektor teknologi dan aset digital, yang kini mulai berkembang pesat di dalam negeri di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Minat investor yang sangat tinggi menunjukkan kepercayaan terhadap aset digital teregulasi
Penawaran umum saham COIN dilakukan pada 2 hingga 7 Juli 2025, dan resmi tercatat di BEI pada 9 Juli 2025. IPO ini menarik perhatian luas dari investor ritel dan institusional.
Pencatatan COIN menjadi simbol integrasi antara industri keuangan tradisional dan teknologi aset digital. Antusiasme investor sangat tinggi, terlihat dari tingkat oversubscription yang mencapai lebih dari 180 kali, dengan jumlah pemesan lebih dari 200.000 investor. Hal ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap ekosistem kripto yang terstruktur dan teregulasi.
Baca juga: Saham dan Cryptocurrency: Apa Bedanya dan Mana yang Cocok untuk Pemula?
COIN melepas 2,2 miliar saham atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor, dengan harga penawaran antara Rp100–Rp105 per saham. Dana yang dihimpun diperkirakan mencapai Rp220–231 miliar. Sekitar 85% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan operasional CFX, sementara sisanya dialokasikan untuk ICC. Ke depan, perusahaan berencana mengembangkan proyek stablecoin berbasis rupiah serta memperluas tokenisasi aset riil di bawah pengawasan regulator.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.













