“Cahaya dari Gang Kecil” : LSPR Mendorong Anak-anak Gang Satoe Tumbuh dengan Soft Skill dan Kreativitas

Mahasiswa LSPR Bangkitkan Semangat Belajar Anak Jatinegara Lewat Workshop Kreatif

Milenianews.com, Jakarta – Di tengah padatnya aktivitas kota Jatinegara, Jakarta Timur, sebuah sinar harapan muncul dari sudut sempit bernama Rumah Belajar Gang Satoe. Komunitas pendidikan informal ini menjadi lokasi berlangsungnya workshop bertajuk “Cahaya dari Gang Kecil”, hasil inisiatif mahasiswa semester 6 Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Bekasi.

Baca juga: LSPR Teatro Kembali Hadirkan Musikal dengan Karya Orisinil Dalam Produksi Tahunannya ke-22

Workshop ini dirancang untuk menumbuhkan kepercayaan diri, keterampilan komunikasi, dan kreativitas anak-anak dari keluarga prasejahtera. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari mata kuliah Community Development yang terintegrasi dengan tiga mata kuliah lainnya: Public Relations Program & Evaluation, Public Relations Communication Technique, dan Creative Production & Publicity.

Mahmud Sidik, pendiri Rumah Belajar Gang Satoe, mengungkapkan latar belakang terbentuknya komunitas ini sebagai bentuk keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan yang rawan dengan pengaruh negatif. “Saya ingin anak-anak punya ruang belajar dan kegiatan positif agar tidak terjerumus,” ujarnya.

Dosen pengampu Rizka Septiana, M.Si., turut memberikan apresiasi kepada para mahasiswa atas dedikasi mereka. “Lewat aksi sederhana dan penuh kepedulian, mereka membuktikan bahwa cahaya bisa lahir dari gang kecil,” tuturnya saat konferensi pers pembuka acara.

Ketua pelaksana workshop, Silvia Praestice, menyampaikan bahwa program ini bertujuan membantu anak-anak mengenal potensi diri dan mengasah soft skill mereka. “Kami ingin mereka jadi agen perubahan di lingkungannya,” ucapnya.

Karya tie dye jadi wadah ekspresi dan presentasi diri

Dalam kegiatan ini, anak-anak membuat kaos tie dye secara berkelompok, lalu mempresentasikan hasil karya mereka dalam sesi Fun Show. Kegiatan ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga memperkuat kerja sama tim dan kemampuan berbicara di depan umum. Panitia dan Karang Taruna turut memamerkan hasil karya tie dye dalam etalase kecil, yang menarik perhatian pengunjung dan tersedia untuk dibeli.

Salah satu momen paling menyentuh adalah Pohon Harapan, di mana anak-anak menuliskan impian mereka pada kertas lalu menempelkannya pada replika pohon sebagai simbol semangat tumbuh dan bermimpi.

Grace Heidy Jane Amanda Wattimena, M.Si., memandu sesi edukatif secara interaktif dengan membawakan materi tentang komunikasi, kerja sama tim, dan peluang usaha. Anak-anak tampak antusias mengikuti simulasi dan diskusi yang mendorong mereka tampil percaya diri.

Baca juga: LSPR Photography Persembahkan ‘The Unseen Exhibition’: Pameran Fotografi yang Menarik Ratusan Pengunjung

Melalui kegiatan ini, LSPR menunjukkan bahwa pendidikan karakter dan pengembangan keterampilan hidup bisa dimulai dari ruang-ruang sederhana namun bermakna. Kolaborasi antara mahasiswa, komunitas lokal, dan akademisi menjadi fondasi penting dalam membangun masa depan anak-anak Indonesia yang lebih cerah.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *