Refleksi, Inovasi, dan Perubahan: Menempa Kepemimpinan Kepala Sekolah Masa Kini

Institut Harkat Negeri dan Yayasan BM 400 menggelar Program Pelatihan Headmaster Academy Indonesia (HAI) yang diawali dengan Lokakarya Induksi bertema “Pemimpin Reflektif, Inovatif, dan Memimpin Perubahan”, Sabtu (17/5/2025) di SMP Bakti Mulya 400, Jakarta Selatan. (Foto: Dok BM 400)

Milenianews.com, Jakarta– Dalam dunia pendidikan yang selalu menghadapi berbagai dinamika sosial, perubahan kebijakan, serta tantangan lainnya, para kepala sekolah dan pimpinan sekolah dituntut tidak hanya menguasai keahlian teknis, tetapi juga menjadi pemimpin perubahan.

Menjawab kebutuhan ini, Institut Harkat Negeri dan Yayasan BM 400 menggelar Program Pelatihan Headmaster Academy Indonesia (HAI) yang diawali dengan Lokakarya Induksi bertema “Pemimpin Reflektif, Inovatif, dan Memimpin Perubahan” pada Sabtu (17/5/2025) di SMP Bakti Mulya 400, Jakarta Selatan.

Lokakarya ini merupakan bagian dari fase pertama dari tiga fase pembelajaran HAI, yang bertujuan untuk memperkuat fondasi refleksi diri, kepemimpinan inovatif, dan memimpin perubahan dalam kepemimpinan sekolah.

Sesi pembuka dipandu oleh  Sahala Harahap selaku  Facilitator for Engagement and Alignment Expert, melalui aktivitas reflektif bertajuk “Sungai Kehidupan”. Sesi ini mengajak peserta untuk berefleksi atas perjalanan hidup mereka, menggali nilai-nilai personal yang membentuk cara mereka memimpin.

Ketua Pelaksana Harian (KPH) Yayasan Bakti Mulya 400, Sutrisno Muslimin.

Sesi selanjutnya yaitu  diisi oleh Sudirman Said, Founder Institut Harkat Negeri, yang mengajak peserta untuk melihat ulang esensi kepemimpinan dalam perubahan. Dalam sesi bertajuk “Leading Change in Education”, “Kredibilitas adalah paspor menuju kepercayaan dari mereka yang dipimpin,”  tegas Sudirman Said.

Baca Juga : Sekolah BM 400 Cibubur Ikut “Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”  

Selekas peserta sudah diberikan paparan mengenai memimpin perubahan, sesi selanjutnya diisi oleh  Sutrisno Muslimin, Ketua Pelaksana Harian (KPH) Yayasan Bakti Mulya 400, yang berbicara tentang “Kepemimpinan Inovatif di Sekolah”.

“Dalam berinovasi, kita harus memiliki adrenalin. Jangan baru mulai saja sudah takut—urusan nanti, ya nanti. Jangan pernah merasa takut sebelum Anda mengeksekusi,”   ujar Sutrisno Muslimin

Sesi penutup dipandu kembali oleh Sahala Harahap. Ia menutup sesi dengan aktivitas partisipasi dalam membangun inovasi sekolah.

Headmaster Academy Indonesia adalah program yang dirancang oleh Institut Harkat Negeri bekerja sama dengan Yayasan Bakti Mulya 400, untuk membentuk kepala sekolah dan calon kepala sekolah sebagai pemimpin perubahan. Dalam tiga fase pembelajaran Lokakarya Induksi, Kelas Pekanan Daring, dan Lokakarya Commencing. Peserta diajak mengeksplorasi isu-isu seperti manajemen perubahan, inovasi pendanaan, digitalisasi pendidikan, hingga jejaring global. Program ini diikuti oleh 41 Sekolah yang diikuti oleh 59 kepala sekolah atau pimpinan sekolah.

Melalui kegiatan ini, tersirat satu pesan utama: sekolah masa depan dibangun oleh pemimpin yang utuh yang mampu membaca diri, membaca zaman, dan menjembatani keduanya lewat tindakan yang manusiawi dan strategis. Headmaster Academy Indonesia percaya bahwa perubahan dimulai dari satu kepala sekolah yang berani berkata: Saya siap membawa perubahan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *