Milenianews.com, Jakarta – Perusahaan infrastruktur digital Equinix meresmikan pusat data International Business Exchange pertamanya di Indonesia yang diberi nama JK1 pada Kamis (15/5) di Jakarta.
Baca juga: Menbud Rencanakan Borobudur Jadi Pusat Spiritualitas dan Kebudayaan
Pusat data yang dibangun melalui kemitraan dengan PT Astra International Tbk ini menyediakan akses ke ekosistem digital lokal. Khususnya yang terdiri lebih dari 50 layanan cloud, jaringan, dan pertukaran internet. Hal tersebut termasuk Alibaba Cloud, Amazon Web Services, Microsoft Azure, dan Google Cloud.
Presiden Direktur Equinix Indonesia Haris Izmee, saat konferensi pers peresmian JK1, menjelaskan Equinix membangun pusat data di Indonesia. Karena Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yakni mencapai 120 miliar dolar AS pada 2025. Serta diproyeksikan akan terus naik hingga 360 juta dolar AS di tahun 2030.
“Selain itu kita juga tertarik disebabkan kita lihat di Indonesia ini jumlah penetrasi internetnya sudah hampir 80 persen. Rakyat Indonesia yang sudah ada internet itu kira-kira sekitar 200 juta orang,” kata Haris.
Haris mengklaim, pusat data Equinix memiliki rekam jejak uptime (waktu operasional) rata-rata yang sangat tinggi di industri, yaitu >99,999 persen secara global.
Pada tahap awal, JK1 menyediakan 550 rak server, dengan kapasitas total mencapai 1.600 rak server. Serta luas ruang kolokasi 5,300-meter persegi saat sepenuhnya rampung.
Fasilitas ini akan menghadirkan layanan konektivitas, termasuk Equinix Fabric dan Equinix Internet Access. Hal tersebut memungkinkan perusahaan di Indonesia membangun ekosistem digital mereka sendiri dan memanfaatkan peluang digital yang ada.
Baca juga: Strategi Kunci Spesialis Sistem Informasi dalam Transformasi Digital Perusahaan
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.