Milenianews.com, Jakarta- Sebagai wujud pelestarian budaya Indonesia, UNJ (Universitas Negeri Jakarta) menggelar Festival Pantun 2023 dan berhasil memecahkan rekor MURI pantun terbanyak mencapai 59.000 pantun di Kampus UNJ Jakarta, Rabu (14/6/2023). Dihadiri oleh Prof. Dr. Komarudin, M.Si, (rektor Universitas Negeri Jakarta) dan Sandiaga S. Uno (menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI), Festival Pantun 2023 ini terdiri dari Menulis Pantun dan Lomba Berpantun yang diikuti siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan masyarakat umum dari 14 negara.
“UNJ sangat bangga bisa ikut melestarikan budaya bangsa melalui Festival Pantun 22023 ini, di samping mampu memecahkan Rekor MURI dengan jumlah pantun terbanyak, mencapai 59.000 pantun. Prestasi ini menjadi penanda Dies Natalis ke 59 Universitas Negeri Jakarta tahun ini” ujar Prof. Dr. Komarudin, M.SI. dalam pembuakaannya.
Gelaran Festival Pantun 2023 ini bertujuan mmelestarikan budaya nasional Indonesia, di samping membangun inovasi pantun sebagai bagian transformasi pendidikan dan budaya.Karena pantun adalah salah satu warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO melalui Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Prancis pada 2020 lalu.
Untuk itu, Kemenparekraf RI sangat mendukung pantun bisa mendunia dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat dariberbagai wilayah di Indonesia dan berbagai negara. Hingga nantinya, pantun mampu menjadi bagian dari pengembangan industri kreatif di Indonesia.
Pengembangan Industri Kreatif dan Pelestarian Budaya Bangsa
Prof. Dr, Endry Boeriswati, inisitor Festival Pantun sekaligus guru besar UNJ, menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan budaya yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan industri kreatif, di samping pelestarian budaya bangsa. UNJ sebagai pusat inovasi pendidikan sangat peduli untuk mensosialisasikan pantun secara inklusif kepada masyarakat luas. Kepiawaian seseorang dalam berpantun, sejatinya menunjukkan kualitas moral dan kecerdasan tersendiri.
“Siapapun yang berpantun pasti menggunakan bahasa dengan cara yang kreatif, analitik, ritmis, dan berstruktur. Apalagi bila dilakukan dalam berbalas pantun. Ini sangat menuntut kelincahan dan kecepatan dalam menyusun ketepatan makna dalam ritme yang selaras dalam waktu yang sangat singkat. Itulah bukti pantun jadi simbol kecerdasaan seseorang” ujar Prof. Dr. Endry Boeriswati seperti dikutip dalam rilis yang diterima Milenianews.com.
Seiring dengan visi “Menjadi Universitas yang bereputasi di kawasan Asia”, UNJ terpanggil untuk melestarikan dan memperkukuh pantun Indonesia untuk mendunia. Upaya menguatkan pantun di tingkat dunia pada era industri 4.0 ini dapat dilakukan pantun sebagai bagian industri kreatif.
“Melalui pantun, UNJ berupaya mengembangkan start-up ekonomi kreatif yang dapat didiseminasikan kepada masyarakat, khususnya UMKM,” kata Prof. Endry.