Milenianews.com, Jakarta – Presiden FIFA Gianni Infentino melarang penggunaan ban lengan kapten yang bertuliskan One Love pada pertandingan piala dunia Qatar 2022. Hal tersebut terkait dengan budaya Qatar dan aturan FIFA.
Ban lengan One Love merupakan bentuk atau simbol untuk mempromosikan perlawanan terhadap diskriminasi kepada kaum LGBTQ+.
Dengan memanfaatkan sepak bola, kampanye yang mereka jalankan diharapkan dapat berhasil sesuai dengan tujuan.
Baca Juga : Tak Boleh Pake Baju Terbuka di Piala Dunia 2022 Qatar! Bisa Kena Denda Bahkan Penjara
Namun hal tersebut bertentangan aturan FIFA pasal 13.8.1 yang berbunyi, “Untuk Kompetisi Final FIFA, kapten dari setiap Tim harus mengenakan ban kapten yang disediakan oleh FIFA”.
Sanksi dari pelanggaran aturan tersebut berupa denda dan ganjaran kartu kuning bagi kapten sebelum kick off pertandingan.
Qatar sebagai tuan rumah piala dunia sudah berdiskusi dengan FIFA terkait topik LGBTQ+ yang masih merupakan hal sensitif bagi negara teluk tersebut.
Oleh karena itu, FIFA memutuskan untuk menentukan keputusan mereka pada hari Senin (21/11) sebelum pertandingan Inggris vs Iran. Maka menghasilkan keputusan pelarangan penggunaan ban lengan One Love melalui situs resmi FIFA.
Baca Juga : Fakta-fakta Pertandingan Pertama Qatar vs Eakuador di Piala Dunia
Tak berselang lama, sebelum pertandingan Inggris vs Iran, beberapa negara eropa langsung mendukung perautran tersebut.
Belanda, Swiss, Inggris, Wales, Belgia, Denmark dan Jerman mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka akan mengikuti peraturan FIFA dengan tidak menggunakan ban lengan One Love di piala dunia Qatar 2022.(Reporter3/RDO)
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.
