News  

Grand Launching ICMF 2022 : Digitalisasi Ekonomi Jadi Tantangan Besar

Grand Launching ICMF 2022 : Digitalisasi Ekonomi Jadi Tantangan Besar

Milenianews.com – Grand Launching Indonesia Capital Market Festival (ICMF) 2022 dengan tema “Financial Alliance: Revitalize The Indonesian Economy” sukses digelar. Kegiatan ini berlangsung di The forum – Lippo Mall Puri Jakarta Barat selama 4 hari, mulai dari 29 September-2 Oktober 2022.

Hari pertama berlangsung secara privat untuk tamu undangan saja. Kemudian hari kedua dan seterusnya terbuka untuk umum mulai 30 September 2022 – 02 Oktober 2022,  pukul 09:00 sd 22:00 WIB.

ICMF sendiri merupakan sebuah acara kolaborasi yang bergerak di bidang finansial yang didirkan oleh 3 Universitas ternama yaitu Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Bina Nusantara dan Universitas Indonesia. Tentunya dalam kegiatan ini ada talkshow yang mengupas tuntas terkait tren dan isu finansial saat ini. 

Baca Juga : Generasi Milenial, Persiapkan Diri untuk Meriahkan Grand Launching ICMF 2022

Dalam salah satu talkshow, dengan tema “Indonesia Financial Revolution”, hadir 3 narasumber ternama. Antara lain David Sumual (Chief of Economist BCA Group), Alvin Adityo (Policy Brief Officer Y20 Indonesia) dan Ni Putu Kurniasari (COO Bareksa). Serta Vincent Saputra, selaku President dari ICMF yang menjadi moderator.

Indonesia bahkan dunia mengalami masa gelap dalam beberapa waktu terakhir akibat pandemi covid-19 yang sampai detik ini masih menghantui. Isu politik dan perang juga menyebabkan beberapa negara mengalami keterpurukan dari sisi ekonomi. Sebut saja Sri Lanka, sebuah negara besar di Asia Selatan yang belum lama ini dinyatakan bankrut oleh Bank Dunia.

Perlahan tapi pasti kondisi ekonomi Indonesia kian merangkak naik, hal ini tidak lain juga karena masyarakat Indonesia yang kini sudah melek akan dunia keuangan digital. Namun ini masih menjadi tantangan besar. 

Baca Juga : KTT G20 Dukung Terciptanya Ekosistem Ekonomi Digital yang Inklusif 

Digitalisasi Ekonomi Indonesia Menjadi Sebuah Tantangan Besar

COO Bareksa, Ni Putu Kurniasari mengungkapkan jika inovasi yang ada di masyarakat Indonesia saat ini membantu menaikan kondisi ekonomi.

“Inovasi digital yang tumbuh di dalam masyarakat mulai muncul. Pandemi bisa dibilang merupakan sebuah booster untuk pertumbuhan digital dengan cara memaksa masyarakat agar terbiasa dengan digital”, ungkapnya.

“Pertumbuhan investor masa pandemi merupakan yang tertinggi. Tidak hanya terjadi pada reksadana melainkan pada produk turunannya. Seperti saham, pasar uang, surat berharga, dan lain-lain” lanjut Ni Putu Kurniasari

Lalu muncul sebuah pertanyaan, apakah jika pandemi usai masyarakat masih akan melakukan transaksi digital? Tentu ini yang menjadi tantangan besarnya.

Selain itu, daya beli masyarakat yang kian menurun akibat tingginya inflasi dan semakin tingginya kebutuhan hidup juga berpengaruh. Untuk itu, perlu adanya konsolidasi antara perusahaan penyedia layanan investasi digital, pemerintah, serta bank agar industri ini tetap eksis tidak termakan oleh arus.

Sektor UMKM-pun kini sudah banyak sudah terhubung dengan digitalisasi yang harapannya mampu mempromosikan produk mereka dengan mudah. Pemerintah sendiri juga menargetkan pada tahun 2025 terdapat 72 juta umkm yang memasuki ekosistem digital. 

Baca Juga : 3 Faktor Penguat Ekonomi Digital di Masa Depan

Dalam kesempatan yang sama, David Sumual selaku Chief of Economist BCA Group, juga mengungkapkan beratnya pertumbuhan digitalisasi ekonomi di Indonesia.

“Kekayaan alam melimpah yang masih belum berdampingan dengan SDM (red. Sumber Daya Manusia) yang kompeten menjadi permasalahan yang juga harus segera di tangani”, ujarnya.

Senada dengan David, Alvin Adityo selaku Policy Brief Officer Y20 Indonesia pun mengajak anak-anak muda untuk melek digitalisasi ekonomi. Ia mengungkap jika generasi muda harus sudah bisa turut mengedukasi masyarakat.

“Kita harus bisa memanfaatkan kemudahan dalam mengakses informasi untuk bisa memberikan sebuah edukasi atau pengajaran kepada masyarakat. Terutama masyarakat yang masih terkendala untuk mencari informasi”, tukasnya.

Lanjutnya, ia berharap dengan terselenggaranya acara seperti ini bisa memberi banyak bermanfaat untuk masyarakat luas. Tentunya untuk kemajuan Digitalisasi Ekonomi di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *