Pesparawi Nasional XIII Berpotensi Naikkan Sektor Pariwisata Yogyakarta

Tugu Yogyakarta (Tugu Jogja) di Malam Hari.(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Milenianews.com, Yogyakarta – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII akan berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 19-26 Juni 2022. Harapannya, acara ini bisa menggeliatkan sektor pariwisata dan ekonomi di DIY.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama DIY Masmin Afif mengatakan, acara ini akan menghadirkan peserta dari 34 provinsi di Indonesia. Panitia mengestimasi total jumlah peserta dan panitia yang akan berpartisipasi sejumlah 30.000 orang.

“Sesuai arahan Gubernur, ajang Pesparawi diharapkan akan menjadi penggerak bangkitnya pariwisata dan perekonomian di Yogyakarta. Setelah dua tahun kita menghadapi pandemi Covid-19,” katanya saat konferensi pers di Kanwil Kemenag DIY, Jumat (17/6) kemarin.

Baca Juga : Pasar Wit-Witan, Destinasi baru Wisata Kuliner Tradisional di Banyuwangi

Selain bertujuan mendongkrak sektor pariwisata, Pesparawi juga bertujuan untuk mendongkrak sektor ekonomi di DIY. Karena dengan adanya kegiatan ini juga membuka peluang kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pameran yang bertempat di Jogja Expo Center (JEC).

Pameran UMKM ini juga membuka kesempatan kepada madrasah, pondok pesantren, dan lembaga keagamaan lainnya yang hadir selama perhelatan Pesparawi.

Pesparawi Nasional XIII Hadirkan 12 Cabang Lomba

Sementara itu, Pembina Masyarakat (Pembimas) Kristen Sri Gunarti Sabdaningrum menerangkan, dalam Pesparawi ini terdapat 12 cabang lomba.

“12 kategori pertama adalah paduan (suara) dewasa campuran, paduan suara pria, paduan suara wanita, paduan suara remaja pemuda, paduan suara anak, musik gereja nusantara, musik pop gereja, vokal grup, solo remaja putra, solo remaja putri, solo anak usia 10-13 (tahun), dan terakhir solo anak 7-9 tahun,” paparnya.

Baca Juga : Kolaborasi JCI Yogyakarta dan Penta Helix Komitmen Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat DIY 

Sementara itu, 12 cabang lomba tersebut akan berlangsung di empat tempat. Yakni di Graha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada (UGM), Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Auditorium Driyakara Universitas Sanata Dharma, dan Auditorium Institut Seni Indonesia (ISI).

Selain itu, acara ini juga menjadi bentuk kerukunan umat beragama karena tak hanya kristiani yang terlibat dalam kegiatan ini. Tetapi juga pemeluk agama lainnya seperti di pameran ada beberapa UMKM madrasah dan pesantren.

Hal tersebut dapat, lanjutnya, dapat terlihat dari karnaval semua agama dari Titik Nol Kilometer Jogja ke Kepatihan. Serta pemandu acara pembukaan Pesparawi di Candi Prambanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *