Membanggakan! Anak Tunarungu Cetak Prestasi dengan Bolu Gulung Bermotif Batik

Bolu Gulung

Milenianews.com, Jakarta – Anak berkebutuhan khusus mampu mencetak prestasi yang tak kalah dibandingkan anak normal lainnya. Misalnya, Iksan. Anak tunarungu ini piawai mengolah bolu gulung dengan motif batik.

Bolu gulung buatan Iksan bukan bolu gulung biasa. Ia menggunakan motif batik dan mengaplikasikannya dengan rapi pada bolu gulung tersebut.

Baca Juga : Mahasiswa UBSI Boyong Berbagai Juara Ajang Lomba Pidato 5 Bahasa Asing Tingkat Nasional

Kepiawaian siswa kelas 8 SMP Sekolah SLB Aisyiyah Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, itu membuatnya berhasil memenangkan lomba keterampilan siswa nasional anak berkebutuhan khusus LKSNABK 2020 tingkat Kabupaten Tasikmalaya. Iksan sudah memenangkannya dua tahun berturut-turut.

Iksan sangat rajin belajar secara daring dalam membuat bolu gulung

Prestasinya ini turut membanggakan kedua orang tuanya dan para guru. Ayah Iksan mengapresiasi peran guru dan pembimbing yang sudah banyak membantu Iksan. Tak hanya piawai membuat bolu gulung, dalam bidang akademik pun Iksan termasuk siswa yang rajin.

Meskipun harus belajar dari rumah akibat pandemi COVID-19, segala keterbatasan itu tidak menyurutkannya untuk tekun belajar dengan berbekal modul dan video pembelajaran. Jika ada pelajaran praktik, Iksan wajib melakukan proses belajar di sekolah. Tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penyebaran virus COVID-19.

Menurut Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbud Hendarman, pada era kebiasaan baru (new normal), semua pihak termasuk orang tua mesti berperan dalam mempersiapkan pendidikan dan iklim belajar yang menyenangkan bagi anak-anak.

Baca Juga : Kompetisi Imagine Cup 2021 Microsoft untuk Siswa

“Para orang tua diharapkan dapat membimbing anak-anak secara kreatif agar mereka tidak merasa bosan belajar di rumah,” kata Hendarman.

Kemendikbud melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) bertujuan menyiapkan generasi bangsa yang cakap dalam menghadapi tantangan perkembangan era globalisasi. Melalui restorasi pendidikan karakter di sekolah, di lingkungan keluarga, maupun masyarakat.(Ahmad Fachrurozi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *