Milenianews.com, Jakarta – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu penerapan Pengabdian Masyarakat dari mahasiswa, sebagai agent of change terhadap masyarakat.
Mahasiswa dari Universitas Nusa Mandiri menggelar KKN di Desa Cihampelas, Kec. Cihampelas, Kab. Bandung, selama dua hari berturut-turut pada 11 dan 12 November 2020. Tema KKN kali ini adalah “Supporting GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat).
Yuma, ketua kelompok KKN mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, GERMAS harus diterapkan. Sesuai dengan anjuran WHO, bahwa untuk melawan virus ini, harus senantiasa mencuci tangan dan menjaga pola hidup sehat.
Baca Juga : Tim Datu Indonesia Universitas Nusa Mandiri Ikuti Monev Eksternal KBMI 2020
GERMAS harus selalu gencar dikampanyekan tak hanya dengan KKN
Bentuk kegiatan dalam KKN kali ini berupa sosialisasi mengenai GERMAS serta praktik kerja bakti di lingkungan Rumah Taman Al-Quran (RTA) Al-Abdani, Desa Cihampelas. Selain itu, ada juga pemberian bingkisan dan masker secara gratis.
“Melalui sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19, kami ingin mengajak masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat,” katanya, pada Jumat (13/11).
“Setelah sosialisasi kami juga bekali mereka praktik dasar, cara mencuci tangan yang baik dan memakai masker.”
Menurut Yuma, tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama yang ada di lingkungan desa.
“Kami ingin masyarakat senantiasa mewaspadai keberadaan virus saat pandemi Covid-19 saat ini. Salah satu yang bisa dilakukan dengan menerapkan prinsip GERMAS dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.
Baca Juga : KKN Tematik Citarum Harum Di Desa Bantarjaya
Ia berharap, untuk rekan mahasiswa lainnya, agar terus mengkampanyekan gerakan ini ke seluruh pelosok negeri. Mengingat banyak sekali manfaat yang terasa dalam penerapan GERMAS. Khususnya saat kondisi pandemi seperti ini.
Pengurus yayasan Al-Abdani, Ust. Yayan Muzayyan berterima kasih, kepada mahasiswa Universitas Nusa Mandiri atas pelaksanaan KKN ini. “Kegiatan ini memang perlu. Khususnya bagi para santri RTA Al-Abdani, mengingat mereka banyak yang berasal dari pelosok desa yang cenderung mengabaikan protokol kesehatan Covid-19,” katanya.(Rifqi Firdaus)