Milenianews.com, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengeluarkan pecahan uang baru dengan nominal Rp.75.000 sebagai perayaan HUT ke-75 RI, Senin (17/8) kemarin. BI mencetak sebanyak 75 juta lembar uang pecahan baru tersebut. Masyarakat yang ingin mempunyai uang itu, bisa memesan secara daring pada tautan pintar.bi.go.id.
Namun, kontroversi selalu dibuat-buat, disamping antusiasme masyarakat menyambut dietaknya uang baru tersebut.
Seorang warga Twitter dengan akun @iwar_wardoko malah menyoroti salah satu gambar orang dengan pakaian adat dalam uang kertas tersebut. Dalam cuitannya, ia menuduh bahwa ada pakaian adat komunis China dalam pencetakan uang pecahan baru itu.
Baca Juga : [Fakta atau Hoaks] PSBB di DKI Jakarta di Perpanjang sampai 18 Juni
“Apakah di hari kemerdekaan tampilnya uang baru terdapat jg pakaian adat china komunis?”. cuitnya.
Gambar yang ditengah pada Uang Pecahan Rp.75.000 bukan pakaian adat China tapi dari Suku Tidung
Namun, benarkah ada pakaian adat China di dalam gambar uang kertas pecahan Rp. 75.000?, berikut ulasannya:

Mengutip dari Antara, pakaian adat tersebut bukanlah dari China, melainkan adalah pakaian adat milik Suku Tidung, di Kalimantan Utara. Suku Tidung sendiri, merupakan Suku Dayak yang telah beragama Islam. Mereka mengidentifikasikan dirinya sebagai bukan Dayak, dan menyebutnya Tidung Ulun Pagun.
Suku Tidung adalah suku yang mendiami bagian utara Pulau Kalimantan (Kalimantan Utara). Suku ini juga merupakan anak negeri di Sabah, atau merupakan suku bangsa yang ada di Indonesia maupun Malaysia (negeri Sabah).
Baca Juga : [Fakta atau Hoaks] Jakarta masuk Zona Hitam Covid-19
Bank Indonesia, dalam laman resminya menyatakan bahwa gambar anak-anak dengan pakaian adat mewakili wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia. Artinya memperteguh Kebhinekaan. Narasi yang tersebar di twitter tersebut merupakan informasi yang salah atau hoaks. (Rifqi Firdaus)