Milenianews.com, Jakarta – Wabah pandemi virus Corona yang sampai saat ini belum mereda, masih menjadi perdebatan panjang terkait awal mula virus ditemukan, adanya konspirasi atau pun kebijakan sebagai langkah penanganannya. Namun yang jelas, penelitian untuk menemukan vaksin Corona, terus dilakukan di seluruh dunia.
Perkembangan terkini, sudah ada tiga vaksin yang dilaporkan sukses membuat antibodi Covid-19. World Health Organization (WHO) mengabarkan pada Selasa, 9 Juni pekan lalu, bahwa ada 10 vaksin yang sedang diuji cobakan ke manusia.
Baca Juga : Menurut Riset, Golongan Darah O lebih Kebal dari Corona
Namun dari ke-10 vaksin itu, ada 3 vaksin yang berhasil menguatkan antibodi Covid-19. “Jika semua berjalan dengan baik, akhir tahun kita akan mendapat jawaban vaksin mana yang bekerja untuk lawan corona,” ujar John Mascola, direktur National Institute of Health (NIH), seperti dilansir dari CNBC, Selasa (16/6).
Berikut tiga vaksin yang berhasil diantaranya :
1. Beijing Institute Bitechnologies
Vaksin yang dibuat Beijing Institute Biotechnologies dan CanSino Biological ini benama Ad5-nCoV. Telah berhasil memicu antibodi penawar pada puluhan pasien.
Uji coba yang dilakukan terhadap peserta usia 18 sampai 60 tahun dengan dosis rendah, sedang atau tinggi. Terdapat 36 orang di setiap kelompok dosis saat diuji cobakan. Uji coba dilakukan pada sebagian pasien corona yang telah terjangkit 28 hari.
Pada hari ke-28, pasien yang mendapat dosis rendah dan menengah menunjukkan adanya antibodi penawar dibandingkan dengan pasien dengan dosis tinggi.
2. Moderna
Perusahaan Moderna Inc, mengembangkan vaksin untuk antibodi Corona dengan nama mRNA-1273. Mereka berhasil menciptakan antibodi penawar Covid-19.
Uji coba yang dilakukan terhadap 8 orang dan mampu menghasilkan antibodi Covid-19. Antibodi tersebut sama dengan pasien yang sudah pernah tertular Covid-19.
3. Sinovac
Sinovac mengklaim bahwa vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan mampu memicu kekebalan dan menunjukkan adanya potensi mempetahankan diri melawan infeksi virus Corona baru. Vaksin mereka diberi nama CoronaVac.
Seperti dimuat Bloomberg, vaksin Covid-19 ini, belum ada yang menunjukkan efek samping parah. Sebanyak 90% orang yang disuntukkan menunjukkan adanya pembentukan antibodi penawar dalam 14 hari setelah inokulasi.
Uji klinis fase I dan fase II dilakukan di China dengan melibatkan 743 relawan dengan rentan usia 18 tahun hingga 59 tahun. Perusahaan masih memantau perkembangan uji ini hingga 28 hari setelah disuntikkan dan akan dipublikasikan di jurnal akademik.
Baca Juga : Vaksin Covid-19 Diprediksi Tersedia Tahun Depan
Kita tidak pernah tahu, sampai kapan juga vaksin ini akan diedarkan secara massal. Pastinya, siapa nanti yang berhasil menghasilkan vaksin yang terbaik, benar-benar ampuh menjadi antibodi terhadap Covid-19, akan mendapat keuntungan yang sangat besar. (Ikok)