Milenianews.com, Jakarta – Hari Buruh tahun ini, menjadi peringatan paling kelam sepanjang sejarah. Hal tersebut karena adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di dunia akibat pandemi Covid-19.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu Arief Poyuono mengatakan Hari Buruh tahun 2020 adalah May Day terkelam.
Baca Juga : Sejarah Hari Buruh Internasional (May Day)
“Ini merupakan May Day yang kelam bagi keberlangsungan hidup para kaum buruh,” ujar Arief dalam siaran persnya dikutip Tribunnews.com, Jumat (1/5).
Bahkan, PHK yang terjadi tahun ini mengalahkan the great depression pada tahun 1932. Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut menyebut miliaran buruh formal maupun informal kehilangan pekerjaannya.
“Di mana akibat dampak pandemi virus corona, miliaran buruh formal dan informal kehilangan pekerjaan dan pendapatannya,” kata dia.
Hari buruh harusnya menjadi ajang kegembiraan dan perjuangan para buruh

May Day seharusnya menjadi ajang kegembiraan dan perjuangan para buruh untuk mengubah nasib kesejahteraannya. Namun, hal buruk pun harus terjadi tatkala dunia diserang wabah Corona.
Arif pun menyarankan kepada masyarakat agar ikuti imbauan dari pemerintah, untuk mengurangi penyebaran virus Corona.
Baca Juga : PHK Massal jadi Pemicu KDRT terhadap Buruh Perempuan
“Mari kita jadikan Hari Buruh untuk melawan dan mencegah serta mengurangi penyebaran pandemik Covid-19. Dengan ikuti aturan pemerintah, disiplin hidup sehat dan jangan mudah terprovokasi,” tegasnya. (Ikok)