Milenianews.com, Jakarta – Seorang peneliti yang mempelajari virus corona, mengatakan adanya kemungkinan yang bahwa obat alergi umum atau steroid dapat menghambat reaksi tubuh terhadap covid-19.
“Kami cukup khawatir terhadap fakta bahwa ketika seseorang mengonsumsi steroid dalam tingkat yang cukup signifikan, maka akan mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol replikasi virus pada minggu pertama,” ujar Daniel Griffin, peneliti dari Columbia University.
Baca Juga : Gaya Hidup Milenial Pengaruhi Kesehatan
Ketika masuk ke tubuh, virus Corona menggunakan protein runcing untuk menempel ke membran sel. Kemudian mulai mereplikasi dirinya sendiri. Dan dalam hitungan jam, virus tersebut akan menghasilkan 10.000 salinan.
Begitu virus telah membajak cukup banyak sel, sistem kekebalan akan mulai mempertahankan diri. Mengirimkan sel darah putih ke daerah yang terinfeksi, dan melepaskan bahan kimia defensif. Inilah saat di mana orang terinfeksi dan mulai merasa sakit parah.
Pasein Corona yang masuk dalam kategori risiko tinggi jika terkena covid-19 membutuhkan kortikosteroid inhalasi
Griffin khawatir bahwa kortikosteroid yang biasa terdapat dalam berbagai macam obat alergi akan bekerja mengurangi bahan kimia yang menyebabkan peradangan. Proses ini pada gilirannya dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh.
Dalam konteks virus korona, ia mengatakan bahwa para peneliti sampai saat ini masih mempertanyakan apakah steroid dapat memperlambat serangan balik tubuh terhadap virus.
Sehingga dapat memberikan keuntungan bagi virus dan membuatnya lebih kuat berkembang. Bagi para penderita alergi, ia pun menyarankan untuk lebih memperhatikan ketika mengkonsumsi obat-obatan steroid.
“Untuk orang-orang dengan alergi musiman yang tidak memerlukan obat alergi dengan steroid, seperti Flonase atau Nasonex, cobalah mengonsumsi antihistamin seperti Zyrtec, Clarinex, atau Claritin, atau dekongestan seperti Allegra-D atau Claritin-D sebagai gantinya,” saran Griffin.
Baca Juga : IDI : Darurat Kesehatan Hanya Imbauan, Corona Tetap Menyebar
Tetapi orang-orang dengan asma, yang masuk dalam kategori risiko tinggi jika terkena covid-19 membutuhkan kortikosteroid inhalasi untuk mengurangi pembengkakan di saluran udara mereka.
Bagi para penderita asma, menurut Asthma and Allergy Foundation of America dan American Academy of Allergy Asthma and Immunology mengatakan bahwa, mengkonsumsi steroid masih aman.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga mencatat bahwa ketika kortikosteroid telah digunakan pada pasien MERS-CoV atau influenza.
Pasien-pasien itu lebih cenderung memiliki periode replikasi virus yang lebih lama dan memerlukan ventilator. Untuk itu, CDC menyarankan agar kortikosteroid harus dihindari kecuali diindikasikan karena alasan lain. (afr)