Corona Mengancam Indonesia

Corona Mengancam Indonesia

Mata Akademisi, Milenianews.com – Peradaban manusia baru saja di hebohkan dengan adanya virus baru yang menyebar begitu cepat ke beberapa Negara yang ada  di dunia. Virus yang dikenal dengan nama Corona Virus Disease (Covid-19) yang asal mulanya menyebar di kota Wuhan salah satu kota yang ada di Cina, terjadi menjelang penghujung 2019 dan berlangsung hingga saat ini.

Dilansir dari merdeka.com virus Corona diperkirakan penyebarannya bersumber dari pasar basah makanan laut dan hewan lokal di Provinsi wuhan, Cina. Para peneliti memperkiran penyebarannya berawal dari sana, mereka melihat riwayat dari pasien yang terinfeksi hampir keseluruhan pernah berkunjung ke lokasi tersebut.

Efek dari penyebaran virus ini kemudian menyebar begitu cepat ke beberapa Negara. Yang terparah saat ini adalah Italia setalah Cina yang baru saja pulih, hingga otoritas pemerintah disana harus melakukan country lockdown untuk semua wilayahnya.

Baca Juga : Virus Corona, Ramalan Menyebut akan Berakhir dan Kembali Datang di 2030

Keadaan tersebut memaksa World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa Covid-19 sebagai pandemi yang artinya virus Corona menjadi peristiwa penting, atau dengan kata lain tingkat darurat kesehatan global tertinggi dan menandakan wabah luas yang menyabar ke berbagai wilayah yang ada dunia sangat cepat.

Lantas bagaimana dengan Indonesia, sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia, sebuah penelitian dari Harvard sudah menyatakan bahwa Indonesia seharunya sudah terjangkit Corona. Hal ini didasari dari hubungan Indonesia dengan Cina yang begitu erat, tapi pemerintah seakan menganggap hal itu biasa saja, bahkan lebih sibuk mengurus peningkatan ekonomi dibanding mempersiapkan diri untuk menghadapi menyebarnya Covid-19 di Indonesia.

Hingga pada akhirnya, tanggal 2 maret 2020, tepatnya di Depok dikonfirmasi ada dua pasien yang terinfeksi virus Corona yang dikabarkan terjangkit dari seseorang berkebangsaan Jepang yang habis melakukan perjalanan dari Malaysia.

Awal mula kejadian pada tanggal 14 februari di salah satu restoran  di Jakarta. Mereka berdua melakukan kontak fisik yang kemudian dari pasien 1 ke pasien 2 yang tak lain ibunya sendiri. Bagi saya, ini awal mula petaka bagi Indonesia.

Alasannya, setelah kejadian tersebut hampir setiap hari pemerintah melalui Kemenkes mengumumkan selalu adanya peningkatan jumlah pasien yang terjangkit virus Corona.

Dilansir dari Kompas.com tanggal 19 maret, jumlah WNI yang terjangkit virus Corona sudah mencapai 309 orang. Hal ini tentunya menjadi tanda Tanya besar dan tamparan keras bagi pemerintah Indonesia, seakan akan mempertontonkan ketidaksiapannya dalam menangani permasalahan tersebut.

Langkah pertama yang kemudian dilakukan pemerintah yaitu mengumumkan untuk tidak panik, tapi toh faktanya mereka sendiri berbondong-bondong memeriksakan diri untuk mengetahui terjangkit atau tidak virus Corona. Hal ini menandakan jelas pemerintah sedang panik bagi saya itu yang kemudian menjadi permasalahan pertama.

Yang kedua edukasi kesehatan kepada masyarakat masih belum maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya yang menganggap hal ini sebagai sebagai hal yang biasa, berbagai surat edaran dikeluarkan institusi pemerintahan, pendidikan dan beberapa institusi lainnya dengan tujuan untuk mengurangi aktifitas diluar rumah namun fakta dilapangan menunjukkan hal sebaliknya. Malahan ada yang memanfaatkan hal ini untuk pergi berlibur ketempat wisata bersama keluarga.

Permasalahan selanjutnya fasilitas kesehatan yang kurang memadai dibeberapa rumah sakit memaksa beberapa orang yang ingin melakukan pemeriksaan tidak diberikan pelayanan yang semestinya, masih banyaknya rumah sakit yang menjadikan fasilitas kesehatannya sebagai alat berbisnis, penjualan alat kesehatan yang melonjak drastis, contohnya penjualan masker dan hand sanitizer.

Lantas kita sekarang harus apa, mengambil langkah lockdown seperti yang dilakukan Italia? tapi sepertinya hal itu sulit dilakukan melihat sekarang anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang hampir menyentuh Rp 16.000, tentu pemerintah akan memperhitungkan hal itu.

Baca Juga : Sistem Peringatan Dini Tsunami

Beberapa kebijakan pun dikeluarkan selain surat edaran yang hampir melumpuhkan aktifitas diluar rumah, salah satunya kampanye social distancing dianggap menjadi solusi untuk menghentikan penyebaran virus.

Tapi lagi-lagi perlu menjadi perhatian, apakah masyarakat Indonesia paham akan hal itu? yang terbaru kemudian dicanangkan akan adanya drive-thru seperti yang dilakukan oleh Korea Selatan tapi sejauh ini belum ada pelaksanaannya, lantas sejauh mana kita harus menunggu. Tentu pemerintah harus mengambil langkah cepat terkait ini, karena banyak nyawa yang perlu diselamatkan dan perekonomian perlu di stabilkan kembali.

Ditulis Oleh Baso Ilham Akbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *