Indeks
Budaya  

Digagas, Ikatan Cendekiawan Betawi (ICB)

Syamsul Yakin, dosen UIN  Jakarta dan pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhyar Parung Bingung Kota Depok. (Foto Istimewa)

Milenianews.com, Depok— Sejumlah tokoh menggagas Ikatan Cendekiawan Betawi (ICB).  Ahmad Dahlan atau yang biasa dipanggil Baba Ketum adalah inisiator Ikatan Cendekiawan Betawi (ICB). Panggilan itu disematkan karena dia untuk kedua kalinya didapuk jadi Ketua Umum  Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD).

Syamsul Yakin, salah seorang anggota Dewan  Pakar KOOD, merespons positif. “Sepanjang ICB jadi wadah cendekiawan Betawi itu bagus,”  imbuh Syamsul Yakin yang sehari-hari bekerja sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Syamsul Yakin menambahkan, sesuai namanya ICB harus bekerja dengan pikiran yang jernih, tidak memihak, dan harus memberikan solusi bagi masyarakat. “Bukan hanya untuk komunitas Betawi. ICB for All,”  serunya dalam rilis yang diterima Milenianews.com, Kamis (18/4/2024).

“Untuk itu ICB harus terbebas dari kepentingan politik manapun. Namun tidak boleh buta politik”, kata pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhyar Parung Bingung Kota Depok itu.

Ahmad Dahlan atau yang biasa dipanggil Baba Ketum, inisiator Ikatan Cendekiawan Betawi (ICB). (Foto: Istimewa)

Bagi Syamsul, yang bahaya adalah apabila sebuah paguyuban atau organisasi terkooptasi oleh kuasa politik dan kuasa modal. Maka pembonsaian organisasi dipastikan terjadi.

“Sepertinya kita harus duduk bareng dulu untuk menyamakan persepsi. Minimal berkenalan satu sama lain”, tukas doktor Pemikiran Politik Islam UIN Jakarta itu.

Baca Juga : Dr. K.H. Syamsul Yakin M.A.: Idul Fitri adalah Hari Pembagian 3 Trofi

Namun bukan berarti para politisi dan cendekiawan politik tidak boleh bergabung di ICB. “Setahu saya tokoh politik  seperti Pradi Supriatna dan birokrat Supyan Suri telah bergabung di ICB,” ungkapnya.  Menurutnya, keduanya tentu diperlukan ICB.

ICB, menurut Syamsul Yakin, terdiri dari cendekiawan bidang agama, budaya, ekonomi, dan kedokteran. “Dokter Sobari, pemilik RSIA Asyifa Depok sudah bergabung dalam ICB”, tuturnya.

Putra Betawi lain yang menyambut positif digagasnya ICB, misalnya  Kiyai Saroni pengasuh Pondok Pesantren Said Yusuf dan Kiyai Ghoni dari Pesantren Al-Kindi. Dari kalangan sastrawan ada sastrawan nasional Irwan Kelana.

“Kalangan akademisi seperti Muhtadin Tyas dan Abdul Khoir menambah kaya dialog dan diskusi di ICB nanti,”  sambung Syamsul Yakin

Cendekiawan yang tergabung dalam ICB lintas kota lintas provinsi. “Ada cendekiawan dari Depok, Bekasi, Jakarta. ICB juga lintas ormas”, pungkas Syamsul Yakin.

Exit mobile version