Budaya  

3 Pernikahan Adat Termahal di Indonesia

pernikahan adat
pernikahan adat

Milenianews.com, Jakarta – Pernikahan jadi momen paling berkesan di kehidupan setiap orang. Sebuah perayaan yang sangat sakral, sebab acara ini awal dari sebuah kehidupan yang baru bagi sepasang kekasih.

Tak ayal, upacara adat pun turut memberi kekhidmatan dan kesakralan prosesi pernikahan.

Tentu saja sebuah prosesi kesakralan dalam pernikahan ini membutuhkan biaya yang tak sedikit. Bahkan ada yang sanggup mengeluarkan kocek hingga ratusan juta sampai dengan milyaran.

Baca juga: Tradisi Unik Budaya Masyarakat Banten

Berikut 3 adat pernikahan termahal di Indonesia :

Bugis (Sulawesi Selatan)

Foto: Pernikahan adat bugis

Bugis memiliki adat pernikahan yang tergolong paling mahal. Sebab, suku Bugis harus memberikan mahar berupa emas.

Selain itu, proses adat pernikahan yang cukup panjang dan meriah melibatkan seluruh orang dari kedua belah pihak. Adapun prosesi pernikahan suku Bugis dimulai dari Mammanu-manu yakni tahap penjajakan, untuk mengetahui informasi calon mempelai wanita.

Biasanya, proses ini berlangsung secara rahasia dan pihak keluarga wanita tidak mengetahuinya.

Kemudian proses Madduta yakni wakil dari pihak pria, bisa diwakili oleh tokoh adat ataupun keluarga untuk menyampaikan bahwa ingin melamar anak perempuan dari keluarga yang dituju.

Selanjutnya, Mappasiarekeng yakni pemberian simbol ikatan pada calon mempelai wanita sebagai tanda sudah diikat dan akan dinikai. Biasanya dengan simbol cincin dan berlangsung di rumah calon mempelai wanita.

Setelah itu, Mappaiseng dan Mattampa yakni menyebar informasi pada seluruh anggota keluarga, tetangga, tokoh masyarakat dan warga sekitar akan segera diadakannya pernikahan. Dengan tujuan untuk meminta doa restu dari semua pihak.

Terakhir, Mappatetong Sareto yakni warga bergotong royong membantu keluarga pasangan untuk merapikan lokasi pernikahan. Mulai dari pelaminan ataupun panggung untuk hiburan.

Dari rentetan prosesi pernikahan itu, membutuhkan kisaran biaya untuk pernikahan sekitar Rp. 180 juta.

Minangkabau (Padang)

Foto : Pernikahan adat minangkabau

Suku Minangkabau memiliki tradisi pernikahan yang unik. Sebab, biasanya pihak pria yang mendatangi pihak wanita, tetapi suku Minangkabau justru sebaliknya. Pihak wanita yang datang ke pihak pria, mulai dari perkenalan keluarga sampai proses lamaran.

Adapun prosesi pernikahan suku Minangkabau mulai dari Maresek yakni tahap penjajakan atau perkenalan. Pada prosesi ini, pihak wanita yang membawa makanan dan seserahan ke pihak pria.

Lalu, Maminang dan Batuka Tanda yakni pihak wanita datang ke rumah pihak pria untuk melaksanakan pertunangan.

Pada prosesi ini kedua calon pengantin berjanji akan melanjutkan ke tahap hubungan yang serius sampai pada pernikahan. Biasanya saling bertukar simbol perjanjian berbentuk cincin atau perhiasan lainnya.

Kemudain Mahanta yakni pasangan meminta izin, restu dan doa dari seluruh pihak keluarga untuk acara pernikahan. Lalu, Babako-babaki yakni pihak keluarga ayah calon mempelai wanita membantu biaya pernikahan semampunya.

Pada proses ini dipersiapkan sirih lengkap (sebagai kepala adat), nasi kuning singgang ayam (makanan adat), antaran barang kebutuhan calon mempelai wanita seperti seperangkat busana, perhiasan emas, lauk pauk baik yang sudah dimasak maupun yang masih mentah, kue-kue dan sebagainya.

Selanjutnya, Malam Bainai yakni prosesi menghias tangan calon mempelai wanita dengan inai (pacar) sebagai ritual untuk kasih sayang pada para sesepuh sebelum pernikahan. Dan terakhir, Manjapuik Marapulai yakni proses jemput pihak pria oleh pihak wanita untuk diantar ke lokasi pernikahan.

Pada prosesi ini menyediakan arak-arakan seperti parade dalam menjemput dan mengantar pihak laki-laki sampai ke tempat pernikahannya.

Biaya yang pernikahan adat Minangkabau ini bisa mencapai kisaran 150 juta Rupiah.

Batak

Foto : Pernikahan adat Batak

Suku Batak juga terkenal dengan rentetan proses adat pernikahan yang panjang dengan biaya minimal berkisar 120 juta Rupiah. Berikut rangkaian prosesi adat pernikahan suku Batak. 

Penjajakan atau Margarisika. Pada proses ini pihak keluarga pria memberikan cincin sebagai simbol pengikat pada pihak wanita. Kemudian tahap Marhusip, pihak wanita mengetahui pihak pria hendak meminang calon pengantin wanita. Pada kesempatan ini, kedua pihak memberi penjelasan seperti wejangan tentang hal-hal pokok pernikahan.

Selanjutnya Marhata Sinamot yakni proses jual beli wanita adat Batak dengan wanita menyebut sinamot (mahar) yang diinginkan agar pihak pria dapat meminangnya. Semakin tinggi kualitas wanita seperti tingkat pendidikan maka harga mahar juga semakin mahal. Selain itu, terdapat juga acara membagikan daging kepada seluruh pihak keluarga ketika proses tawar-menawar harga telah selesai.

Lalu, prosesi Martumpol yakni pertunangan. Acara ini berlangsung dua minggu sebelum hari pernikahan. Selanjutnya Martanggo raja yakni proses pemberkatan terlaksana di gereja.

Baca Juga : Ohitorisama, Budaya Single di Jepang

Terakhir, Pesta unjuk layaknya sebuah resepsi pernikahan terdapat acara penyambutan para tamu yang memiliki hubungan dengan pasangan, musik, konsumsi yang lebih banyak lagi dan musik yang mengiringi sepanjang pesta berlangsung. Biasanya Pesta unjuk terlaksana pada sebuah gedung atau aula pertemuan di gereja.

Itulah 3 adat pernikahan termahal, Sobat Milenia adakah yang bersuku sama? Silahkan dipersiapkan semampunya.(Umi)

Exit mobile version