Microsoft Kena Kritik Karena PHK Karyawan Setelah Gelar Konser untuk Eksekutif

Microsoft Kena Kritik Karena PHK Karyawan Setelah Gelar Konser untuk Eksekutif

Milenianews.com – Industri teknologi akhir-akhir ini muali melakukan PHK karyawannya, tetapi itu tidak berarti para petingginya harus menderita pula. Jelang merumahkan beberapa ribu karyawan, Microsoft kepergok menyelenggarakan konser Sting eksklusif di Davos untuk para eksekutif. Kabar ini tentunya menghebohkan warganet yang mengkritik aksi Microsoft yang malah menyelenggarakan konser usai lakukan PHK.

Menurut The Wall Street Journal, sebelum pengumuman hari Rabu (18/1) lalu tentang 10.000 karyawan yang kena PHK, Microsoft menyelenggarakan acara konser. Acara ini menghadirkan bintang tamu penyanyi rock Sting khusus untuk menghibur para eksekutif teratas Microsoft di Davos, Swiss.

Mengenai peristiwa tersebut, The Wall Street Journal menulis: “Itu adalah pertemuan intim sekitar 50 orang, termasuk eksekutif tertinggi perusahaan, yang menghabiskan malam mendengarkan musik Sting.”

Waktunya, menurut mereka adalah catatan masam untuk beberapa karyawan Microsoft yang baru mengetahui beberapa jam kemudian bahwa perusahaan memangkas 5% stafnya. PHK yang Microsoft lakukan ini merupakan bagian dari rangkaian langkah-langkah pemotongan biaya pasca-pandemi. Hal ini sebenarnya sangat maklum melihat beberapa negara di dunia berada dalam resesi dan mereka pasti sedang mengantisipasinya.

Baca juga: Kolaborasi dengan Decacorn Start-up, Kejar Mimpi Tangerang Selatan Implementasikan Nilai SDG ke-8

Waktu PHK dan konser yang kebetulan berjejeran tersebut dengan cepat menjadi viral. Beberapa reaksinya sangat ekstrim. dengan banyak orang mengutip lagu-lagu Sting bersama mantan bandnya, The Police.

When the world is running down, you make the best of what’s still around,” kata seorang netizen. Komentar tersebut mengacu pada lagu hits The Police tahun 1980.

Acara konser tersebut mungkin memang sudah Microsoft rencanakan jauh-jauh sebelumnya, sehingga sulit untuk mengubahnya dan kebetulan berbarengan dengan PHK yang terjadi. Mengutip dari artikel itu, seorang pakar Strategi Humas, Lawrence Parnell mengatakan jika Microsoft harusnya lebih bisa mengantisipasi reaksi publik dengan membatalkan konsernya.

Microsoft sendiri sampai saat ini tidak menanggapi secara langsung mengenai pertanyaan tentang acara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *