Jensen Huang, CEO Nvidia Bilang “Quantum Computing Masih Lama!”

Jensen Huang CEO Nvidia
Jensen Huang CEO Nvidia

Milenianews.com, Jakarta – Saham perusahaan quantum computing Amerika anjlok pada Rabu pekan lalu, setelah CEO Nvidia, Jensen Huang, memprediksi bahwa teknologi ini baru akan memiliki manfaat praktis dalam dua dekade ke depan. Pernyataan ini menjadi pukulan berat bagi sektor yang sedang berkembang pesat dan telah menarik perhatian investor besar.

“Jika Anda mengatakan 15 tahun, itu mungkin terlalu cepat. Jika mengatakan 30 tahun, itu terlalu lama. Tapi jika memilih 20 tahun, banyak dari kami akan setuju,” ujar Huang.

Prediksi ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi jangka pendek teknologi kuantum, yang saat ini hanya mampu menangani perhitungan khusus.

Baca juga: 5 Manfaat Quantum Computing dalam Perkembangan Teknologi

Melansir dari CNN Senin (13/1), saham perusahaan seperti Rigetti Computing, D-Wave Quantum, Quantum Computing, dan IonQ turun lebih dari 40%, dengan total nilai pasar mereka diperkirakan kehilangan lebih dari $8 miliar.

Nvidia berpikiri realistis dari Quantum Computing

Ivana Delevska, kepala investasi Spear Invest, menyebut bahwa estimasi waktu 15 hingga 20 tahun untuk penerapan teknologi kuantum yang signifikan cukup realistis.

“Itu sebanding dengan waktu yang dibutuhkan Nvidia untuk mengembangkan komputasi akselerasi,” tambahnya.

Meskipun prospek jangka panjangnya menarik, pendapatan perusahaan komputasi kuantum saat ini masih tergolong kecil.

IonQ, yang bernilai lebih dari USD10 miliar, diproyeksikan hanya menghasilkan USD41,6 juta pada tahun fiskal 2024. Sementara itu, Rigetti, dengan nilai pasar sekitar $4,4 miliar, diperkirakan memiliki pendapatan tahunan USD11 juta untuk tahun yang sama.

Namun, analis Craig-Hallum, Richard Shannon, optimistis bahwa pendapatan terkait proyek pemerintah akan memberikan kontribusi besar dalam waktu dekat.

“Pendapatan dari sektor pemerintah akan menjadi komponen penting dalam beberapa tahun mendatang,” ujarnya.

Shannon juga mencatat bahwa investor seharusnya fokus pada potensi jangka panjang, bukan hanya pendapatan saat ini.

Pada tahun lalu, saham perusahaan kuantum seperti IonQ dan Rigetti melonjak tajam setelah terobosan teknologi yang diumumkan Google.

Teknologi ini dianggap strategis untuk keamanan nasional, terutama dalam kebutuhan enkripsi militer. Namun, dengan pernyataan Huang, momentum ini sedikit mereda, terutama karena pengembangan teknologi kuantum membutuhkan waktu dan investasi besar.

Baca juga: Revolusi Teknologi AI: Bagaimana Dunia Kerja Berubah?

Shannon menyebutkan bahwa komputasi kuantum akan menjadi disrupsi besar bagi komputasi klasik, di mana Nvidia saat ini menjadi pemimpin utama. Dengan peluang besar di masa depan, sektor ini tetap menarik, meskipun investor harus bersabar untuk melihat hasil nyata.

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *