Milenianews.com, Jakarta – Melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ratu Tisha, PSSI membuka diri atas kasus pengaturan skor yang marak terjadi pada musim lalu. Tisha menyatakan, siap memberikan bantuan bukti ke Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola
Tisha penuhi panggilan Satgas Anti-Mafia bola di Jakarta pada Jumat (04/01). Ia menjelaskan masih berkutat mengenai mekanisme keorganisasian PSSI sebagai federasi sepak bola di Indonesia.
Selain itu, tambahnya, PSSI bekerja sama menangani pengaturan skor dengan lembaga Independen, Genius Sport, sejak tahun 2017. “Mekanisme prosedur organisasi dalam mengatasi pengaturan skor, sudah melibatkan lembaga independen, Genius Sports, sejak 2017.” Ujarnya.
Baca Juga : Juara Piala Indonesia Bisa Raih Tiket Piala AFC 2020
Meskipun data dari Genius Sport tidak di bawa PSSI, namun PSSI siap memberi bukti tersebut jika Satgas Anti-Mafia Bola memintanya.
“Pastilah, karena posisi ini seperti dua sisi mata uang. Ada hukum olahraga dan ada hukum positif yang tidak bisa dijangkau PSSI.” Imbuhnya.
“Jadi, posisinya kami pun butuh bantuan dari Satgas akan apa yang bisa dikembangkan di area Komite Disiplin sehingga kami bisa menegakkan hukum sepak bola dengan sebaik-baiknya dan begitu pun sebaliknya.” Tambahnya.
Sebelumnya, Tisha mengungkapkan, dalam diskusi mengenai citra negatif sepakbola Indonesia yang digelar PSSI Pers belum lama ini. Bahwa, ada beberapa indikasi pengaturan skor yang ditemukan Genius Sports dalam beberapa pertandingan di Kompetisi Sepakbola Indonesia.
Waktu itu, Tisha mengatakan ada dua laga yang menjadi indikasi, satu laga dengan status lampu kuning satunya berstatus lampu merah. Tambahnya, itu terindikasi pengaturan skor.
Baca Juga : Soal Wasit, PSSI Hanya Urus Masalah Teknis
Satgas Anti-Mafia Bola sendiri merupakan satuan tugas khusus yang dibentuk Polri untuk mengusut tuntas praktik pengaturan skor. Diharapkan, semua pelaku bisa ditangkap dari atas sampai ke akarnya.
Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga mendorong satgas Anti-Mafia Bola Polri ini, agar mengusut semua aktor intelektual dalam pengaturan skor.
Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora) mendorong satuan tugas (satgas) antimafia bola Polri untuk mengusut aktor intelektual dalam pengaturan skor pertandingan di Liga Indonesia. “Kalau memang ada dugaan kalau bahasa kami mengatakan godfathernya istilahnya king makernya harus diusut. Di atas tertangkap, tapi di bawah tidak,” ujar Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto di bilangan Jakarta Pusat, pada hari yang sama. (Ikok)