Milenianews.com, Jakarta – Zimbabwe telah mengizinkan pemusnahan massal gajah untuk memberi makan warga yang kelaparan akibat kekeringan terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Hampir setengah dari populasi negara itu menghadapi risiko kelaparan akut, sehingga pemerintah menargetkan untuk memusnahkan 200 gajah.
Tinashe Farawo, juru bicara Otoritas Taman Nasional dan Margasatwa Zimbabwe, mengatakan kepada CNN, Selasa (17/9) bahwa langkah ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan pangan yang semakin parah.
Melansir dari CNN, langkah Zimbabwe ini mengikuti tindakan serupa di Namibia, di mana pemerintah juga memusnahkan gajah dan hewan liar lainnya untuk mengurangi ketidakamanan pangan yang disebabkan oleh kekeringan berkepanjangan.
Baca juga: Qurban BMH Bahagiakan Warga Desa Rawan Kekeringan di Pelosok Pamekasan
Pemusnahan hewan-hewan ini menuai kritik dari aktivis hak-hak hewan dan konservasionis, yang menentang penggunaan satwa liar untuk tujuan tersebut.
Kelebihan populasi gajah dan konflik dengan manusia
Zimbabwe memiliki lebih dari 84.000 ekor gajah, hampir dua kali lipat dari kapasitas yang ideal, yakni 45.000 ekor. Populasi gajah di negara ini adalah yang terbesar kedua di dunia, hanya kalah dari Botswana.
Menteri Lingkungan Hidup Zimbabwe, Sithembiso Nyoni, mengatakan bahwa kelebihan populasi gajah ini menyebabkan kekurangan sumber daya bagi hewan tersebut dan memicu konflik antara manusia dan satwa liar.
“Kami memiliki lebih banyak gajah daripada yang bisa ditampung oleh hutan kami,” kata Nyoni kepada anggota parlemen.
Dia juga menambahkan bahwa, karena kurangnya sumber daya, gajah sering keluar dari taman nasional untuk mencari air dan makanan, sehingga berpotensi menyebabkan bentrokan dengan manusia.
Pada tahun 2023, setidaknya 31 orang telah tewas di Zimbabwe akibat konflik antara manusia dan satwa liar.
Pemerintah Zimbabwe berencana memobilisasi komunitas, termasuk perempuan, untuk mengeringkan dan mengemas daging gajah yang akan didistribusikan ke daerah-daerah yang membutuhkan protein. Upaya ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang paling terdampak oleh krisis pangan.
Dampak kekeringan dan kritik terhadap pemusnahan gajah
Zimbabwe dan Namibia merupakan dua negara di Afrika bagian selatan yang terkena dampak kekeringan parah akibat fenomena El Niño.
Kekeringan ini memperburuk ketahanan pangan di wilayah tersebut, yang juga terpengaruh oleh perubahan iklim.
Meski langkah ini dianggap perlu oleh pemerintah Zimbabwe, banyak pihak yang menentangnya. Farai Maguwu, pemimpin Pusat Tata Kelola Sumber Daya Alam di Zimbabwe, menegaskan bahwa pemusnahan gajah harus dihentikan.
“Gajah memiliki hak untuk hidup,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa generasi mendatang berhak melihat gajah di habitat aslinya.
Baca juga: Bruno Mars Bikin Histeris Penggemar yang Hadir di JIS
Namun, Farawo menyatakan bahwa pemusnahan ini juga bertujuan untuk mengendalikan konflik antara manusia dan satwa liar, setelah beberapa insiden serangan gajah yang menyebabkan kematian warga.
Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube Milenianews.