Milenianews.com, Jakarta – Kementrian Perindustrian (Kemenperin) mendorong peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam memasuki era Revolusi Industri 4.0.
Salah satu upaya yang dilakukan Kemenperin dengan mendorong generasi milenial untuk memahami dunia digital.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto menyebut reskilling dan upskilling diperlukan karena digitalisasi ekonomi membutuhkan sikll set yang berbeda dengan ekonomi sebelumnya.
“Anak-anak muda kita perlu paham literasi terhadap dunia digital,” ujarnya dikutip Antara Senin (20/05).
Generasi milenial sangat berperan penting dalam menerapkan industri 4.0. Terlebih Indonesia akan menikmati bonus demografi hingga tahu 2030.
Sebanyak 130 juta penduduk Indonesia berusia produktif. Hal itu akan bisa memberi kesempatan baru bagi mereka untuk mengembangkan bisnis di era digital.
“Saat ini Indonesia punya empat Unicorn dan semuanya tumbuh bukan dari bagian dari konlomerasi,” ujarnya.
Tiga Ilmu Yang Harus Dikuasai Generasi Milenial
Pemerintah juga menargetkan terciptanya 1.000 technopreneur pada tahun 2020 dengan nilai valuasi mencapai 100 miliar dolar AS.
Ada tiga bidang ilmu pengetahuan yang harus dikuasai generasi milenial. Airlangga mengatakan yang harus dikuasai generasi milenial adalah Bahasa Inggris, Coding, dan Statistik.
“Dalam industri digital, bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman (coding). Baik itu untuk Android maupun IoS. Kemudian digunakan juga dalam Internet of Things dan Artificial Intelligence,” paparnya.
Ilmu statistik dianggap penting karena menjadi pengetahuan dasar mengenai data. Terutama dalam era ekonomi digital, big data merupakan bagian yang tak terpisahkan.
“Pengetahuan-pengetahuan itu yang wajib dikuasai oleh anak-anak muda kita, mereka bisa masuk dalam ekonomi digital yang besar dan membentuk wirausaha baru yang kuat,” jelasnya. (Ikok)