Milenianews.com, Jakarta – Kenapa digunung setiap musim kemarau, udaranya menjadi lebih dingin? bahkan sampai menusuk sampai tulang. Terutama setiap bulan Juni hingga Agustus saat musim kemarau tiba.
Bahkan di beberapa gunung seperti Semeru, Arjuno, Lawu dan Dieng embun berubah jadi salju.
Hal tersebut terjadi karena permukaan bumi lebih kering, yang menyebabkan kandungan air dalam tanah menipis. Uap air di udara pun menjadi sangat sedikit jumlahnya.
Air adalah zat penghantar panas yang cukup baik, sehingga mudah menyimpan energi panas dari cahaya matahari.
Saat musim hujan, permukaan bumi banyak meyimpan air, panas matahari akan tersimpan pada air-air tersebut.
Sebaliknya, saat kemarau tiba, permukaan bumi kering sehingga panas matahari akan lebih banyak terbuang dan menhilang ke angkasa.
Itulah mengapa udara di gunung lebih dingin saat kemarau.
Pengaruh Angin Monsoon Dingin Australia
Monsoon Dingin Australia diperkirakan berlangsung dari Juni hingga September yang menjadi puncak musim kemarau.
Suhu udara dingin ini dipengaruhi oleh Monsoon Dingin Australia saat musim dingin di benua Australia berada pada tekanan udara yang cukup tinggi.
Hal tersebut menjadi sebab terbentuknya antisiklon di daerah yang massa udaranya bersifat dingin dan kering. Sedangkan wilayah Asia sendiri mengalami musim panas dan banyak daerah dengan tekanan rendah lalu terbentuk siklon.
Baca Juga : Gunung Rinjani Kembali Dibuka : BNGR Terapkan Sistem Booking Pendakian Online
Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia dan rendah di Asia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia membawa udara dingin dan kering tersebut ke arah Asia. Melewati beberapa daerah Indonesia, terutama wilayah pulau Jawa, Bali dan NTB. (Ikok)
Sumber : BMKG