Pagi di Hakodate, Petualangan Kuliner di Pasar Pagi

Pasar Pagi Serba Ikan

Turun dari kereta, Stasiun Hakodate terasa kecil dibanding Stasiun Tokyo. Memang, Hakodate bukan kota besar. Tapi seperti banyak stasiun kecil Jepang, walau sederhana dan tidak megah, tetap bersih dan tertata apik. Ada beberapa kios makanan, minuman, serta kebutuhan sehari-hari. Papan petunjuk berbahasa Inggris jelas, dan begitu keluar stasiun, terasa tiupan angin dengan aroma laut.

Saya naik Shinkansen paling pagi dari Tokyo untuk mengejar pasar pagi. Jam 11.00 masih cukup pagi. Pasar pagi Hakodate, Hakodate Asaichi, praktis menyatu dengan stasiun, langsung terlihat begitu keluar stasiun, dipisahkan tipis dengan plaza dan parkir mobil yang luas. Saya tiba jam 11.00, masih pagi untuk ukuran Hakodate; pasar sudah ramai. Selain pengunjung lokal, banyak wisatawan lain yang berkunjung.

Menelusuri Hakodate Morning Market

Melangkah keluar stasiun melalui pintu barat, ada plaza luas. Di seberang agak jauh terlihat beberapa gedung tinggi. Belok kanan, di kejauhan terlihat pelabuhan dengan beberapa kapal berlabuh. Aroma dan tiupan angin laut menyambut, seolah memberi tahu tempat ini mencari seafood segar. Melewati plaza, menyeberang lapangan parkir sekitar 100 m, sampai di bangunan Hakodate Morning Market.

Bangunan satu lantai ini cukup luas, beratap sederhana. Menelusuri teras dan bagian luar, ada kios-kios menghadap trotoar dan lapangan parkir. Masuk pintu utama terlihat deretan kios; penjual aneka seafood dan olahan seafood berjejer rapat, rapi, dan bersih, dengan gang-gang sempit.

Banyak pengunjung lalu-lalang, ada yang memilih dagangan, ada yang mengangkut, banyak yang berbelanja sekadar melihat-lihat, ada juga yang duduk di kios menikmati makanan atau minuman. Di bagian luar ada kios yang menghadap jalan dan parkir, berseberangan dengan bangunan lain yang juga terdiri dari kios dan rumah makan. Udara pagi dengan aroma asin laut, aroma ikan, dan sesekali tercium bau gurih ikan panggang.

Keriuhan dan Ragam Kuliner Pasar

Pedagang di sini berteriak menawarkan dagangannya, cukup berisik karena teriakannya bisa bersamaan dan lantang. Itu salah satu keasyikan. Ada ibu pedagang menjajakan ikan tenggiri, ada yang menunjukkan kerang yang ditumbuk atau mengangkat kepiting raja yang besar, kakinya masih bergerak pelan.

Ada tangki kecil berisi cumi-cumi hidup, kotak-kotak styrofoam berisi tiram, bulu babi, teripang, dan kerang abalone. Bulu babi yang sudah dikupas memperlihatkan isi berwarna kuning keemasan, menggoda. Bagian kuning itu dicampur kecap Jepang adalah kuliner yang sedap. Untuk penduduk Jakarta, kuliner ini langka dan mahal.

Pasar ini tidak hanya menjual hasil laut, tapi juga hasil bumi Hokkaido. Saya melihat dan membeli stroberi besar berwarna merah cerah yang segar. Ada juga melon Hokkaido yang manis, melon Yubari, dan jagung susu yang bisa dimakan mentah karena manis. Banyak wisatawan membeli dan menyantap langsung buah potong yang dijual per cup, membuat mulut segar tanpa haus sambil berkeliling pasar.

Orang Jepang dan wisatawan lokal bisa membeli oleh-oleh ikan segar atau hasil laut segar lainnya. Barang ini bisa dikemas rapi untuk dibawa jarak jauh. Selain hasil laut basah, ada beberapa oleh-oleh kering, tahan lama, seperti ikan salmon dan tuna asap, cumi kering, tripang yang diawetkan, juga kombu, rumput laut kering khas Hokkaido. Beberapa olahan hasil laut manis dan gurih juga bisa dibungkus dan dibawa pulang setelah dibayar.

Kaisendon, Menu Andalan Pasar Pagi Hakodate

Pasar pagi Hakodate terkenal untuk kuliner hasil laut. Banyak gerai menawarkan menu praktis, set sederhana, dan murah, biasanya berupa nasi putih, sup miso, ditambah acar dan lauk ikan panggang. Menu kuliner pasar pagi Hakodate yang terkenal adalah kaisendon, rice bowl, mangkok nasi putih dengan topping irisan sashimi segar yang menarik. Sashimi dipilih langsung dan dipotong di hadapan kita; daging tuna, salmon, atau kepiting direbus. Suapan nasi hangat dengan seafood dingin segar, itulah esensi wisata Hokkaido.

Baca juga: Shanghai ke Beijing, Melaju di Rel 300 Kilometer per Jam

Tadi pagi saya sudah sarapan ekiben di Shinkansen; makan di pasar pagi jatuhnya menjadi makan siang. Memilih restoran yang sejenis, saya memilih yang apik, tampak makanannya berselera dan masih ada kursi kosong. Makan siang sendirian dengan nasi putih, dilengkapi menu miso, ikan mackerel bakar, tuna asap, acar, dan ocha panas.

Wisata kuliner di kota Hakodate Hokkaido juga bisa dinikmati di kafe kecil antara pasar pagi dan stasiun. Kafe lokal menjual menu kopi dengan camilan roti manis khas Hokkaido yang lembut. Penutup kulineran pasar pagi Hakodate, dengan sedikit istirahat, membaca WA, berita, membuat postingan, siap melanjutkan penjelajahan kota Hakodate; beberapa tempat sudah ada dalam daftar.

Wisata kuliner Jepang Utara yang berkesan.

Kontributor: Dr. Ir. Wahyu Saidi, MSc, seorang Entrepreneur, Peminat dan Penikmat Kuliner

Tonton podcast Milenianews yang menghadirkan bintang tamu beragam dari Sobat Milenia dengan cerita yang menghibur, inspiratif serta gaul hanya di youtube MileniaNews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *