Milenianews.com, Bogor – Dedikasi Sri Ratna Handayan untuk terus berkarya patut diberikan jempol. Batik yang dibuatnya selama ini telah meningkatkan nilai seni kota Bogor.
Kontribusi Ratna juga mendorong Dewi Anggrayn, ketua Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Universitas Bogor Ibnu Khaldun (UIKA) untuk menulis buku Bogor dalam “Bogor dalam Torehan Canting, Reportase Batik Handayani Geulis”.
Baca juga : Universitas Ibnu Khaldun Bogor Siapkan Beasiswa Tahfidz Quran
Dewi menjelaskan, bukunya berisi kumpulan artikel reportase pesona Batik Handyani Geulis. Artikel tersebut ditulis oleh 26 mahasiswa. Di dalamnya, ia mengkaji batik Ratna dari segi seni, pendidikan, dan bisnis.
“Batik Handayani Geulis benar-benar mengabadikan kota Bogor dengan luar biasa. Semua ikon kota Bogor diwujudkan dalam kain ikat seperti Angkutan Umum, Kujang, Kebun Raya Bogor dan Rusa,” tuturnya dalam acara perilisan buku di Perpustakaan Bogor, Kamis (16/3).
“Sebagai akademisi kami memiliki peran melahirkan mahasiswa yang ahli di bidang penyiaran dan terbukti dengan karya yang dihasilkan. Kami ingin bekerja sama memotret hal-hal lain yang ada di kota ini untuk dituliskan atau didokumentasikan dalam bentuk tulisan serta audio dan visual, agar Kota Bogor dapat semakin dikenal,” jelasnya.
Dewi berharap buku tersebut dapat membantu masyarakat lebih mengenal kota Bogor. Kedepannya, pihaknya akan terbuka kepada Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, Dekranasda dan masyarakat lainnya untuk membuat karya serupa berdasarkan cerita yang ia teliti.
Baca juga : Carbo Loading Digelar di Bogor Sebagai Persiapan Tokyo Marathon 2023
Sebagai pemilik Batik Handayani Geulis, Sri Ratna Handayani mengaku bangga sekaligus bersyukur ketika Dewi Angrayni, mengabadikan karyanya dalam buku setebal 3 sisi tersebut. Ratna berharap gagasan Dewi menjadi strategi agar mahasiswa terus memiliki keinginan untuk menulis dan berkarya.
Jangan sampai ketinggalan info terkini bagi generasi milenial, segera subscribe channel telegram milenianews di t.me/milenianewscom.