Indeks
News  

Wartawan Mendapat Vaksinasi Tahap Kedua

Milenianews.com, Jakarta – Vaksinasi COVID-19 sudah masuk tahap kedua. Dalam vaksinasi tahap kedua ini, menyasar beberapa profesi lainnya setelah nakes. Salah satunya adalah masyarakat yang berprofesi sebagai wartawan.

Vaksinasi untuk wartawan ini bertempat di Hall A Gedung Basket Istora Gelora Bung Karno, yang akan berlangsung dari Kamis-Sabtu, 25-27 Februari 2021.

Baca Juga : Pemerintah Siapkan Perpres untuk Proses Vaksinasi

Mereka yang menerima vaksin terdiri dari 512 pekerja media. Selanjutnya sebanyak 7.000 wartawan dari kawasan Jabodetabek juga menerima vaksinasi dengan koordinasi melalui Dewan Pers dari 10 organisasi dan Forum Pemred (Pemimpin Redaksi).

Organisasi tersebut adalah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). 

Selain itu ada Serikat Penerbit Pers (SPS), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).

Kemudian Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Pewarta Foto Indonesia (PFI). Lalu Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Prosedur Vaksinasi wartawan juga menerapkan prokes yang ketat

Vaksinasi tahap kedua ini, turut juga dihadiri Presiden Joko Widodo. Ia datang sekaligus memantau jalannya proses vaksinasi.

“Kita ingin mendahulukan insan pers. Alhamdulillah hari ini ada 5500 awak media yang prosesnya saya lihat semuanya berjalan lancar,” ujar Jokowi, mengutip Dream.co.id, Kamis (25/2).

Wartawan menjadi prioritas selanjutnya karena untuk menjaga mereka dari virus Corona. Pasalnya, pekerjaan tersebut mengharuskan mereka berinteraksi dengan masyarakat setiap harinya.

Baca Juga : FIFA Tegaskan Pesepakbola tidak Menjadi Prioritas Vaksinasi

“Kita harap ini memberi perlindungan awak media di lapangan yang sering berinteraksi dengan publik, narasumber, dan memberi perlindungan yang baik kepad insan pers,” lanjutnya.

Prosedur pelaksanaan vaksinasi juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peserta juga menunggu antrean di kursi yang telah tersedia, dengan pengaturan jarak yang aman.(Rifqi Firdaus)

Exit mobile version