Indeks

Direktorat Jenderal Pajak Terapkan Agile Sebagai Pengganti SDLC Lama Mereka

Direktorat Jenderal Pajak Terapkan Agile Sebagai Pengganti SDLC Lama Mereka

Milenianews.com – Agile Circles Indonesia telah mengadakan regular meetup mengenai bagaimana penerapan agile untuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Pada Kamis (15/10) lalu. Regular meetup ini menghadirkan Amir Syafrudin selaku Scrum Master (Pranata Komputer Muda) DJP. Lebih dari 100 peserta dari latar belakang pekerjaan yang berbeda mengikuti acara ini dari pukul 19.00 hingga 20.30 WIB.

Pada kegiatan ini, Amir membagikan cerita serta pengalaman awal mula perjalanan DJP sehingga menjadi Agile hingga kondisi saat ini. Bermula saat audit internal DJP pada tahun 2015, merekomendasikan agile (sebagai salah satu opsi) untuk menggantikan SDLC lama yang mereka terapkan. Namun dianggap sudah tidak lagi relevan dengan pertumbuhan dan perkembangan organisasi. 

Dari sinilah proses penerapan agile terus berlangsung, mulai dari fase pembelajaran melalui riset, kajian, dan validasi. Hingga saat ini penerapan agile di DJP masuk dalam fase optimization yang didalamnya mencakup proses berkelanjutan antara pembelajaran, persiapan, dan penerapan.

Baca Juga : Gelaran Acara Bedah Buku ‘Bangsa Terbelah’ Dapat Apresiasi Luar Biasa

Amir menekankan bahwa penerapan agile pada Direktorat Jenderal Pajak adalah dengan cara beradaptasi bukan mengadopsi. Hal ini karena adanya perbedaan budaya, situasi, juga kondisi untuk setiap organisasi berbeda. Sehingga perlu adanya adjustment dalam menerapkan framework agile. Seperti DJP yang mengganti product backlog pada scrum dengan User Requirement Specification (URS) dan Software Requirement Specification (SRS). Karena akan lebih sesuai dengan kebutuhan yang ada pada Direktorat Jenderal Pajak itu sendiri.

“Dengan penerapan agile maka akan lebih cepat sebuah kesalahan teridentifikasi. Sehingga akan mempercepat munculnya respon untuk melakukan dan membuat perubahan terhadap kesalahan tersebut. Juga membuat fokus terhadap suatu pekerjaan lebih tinggi, dan akan dapat mengelola lebih banyak project dengan baik”. Ujar Amir.

Antusias para peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat tinggi. Banyak peserta yang tertarik untuk memahami lebih jauh tentang penerapan agile pada perusahaan maupun organisasi. (Latif)

Exit mobile version